PRANALA.CO, Arlington – Mantan juara dunia tinju kelas berat, Mike Tyson, harus mengakui keunggulan Jake Paul dalam pertarungan epik di AT&T Stadium, Arlington, Texas, Amerika Serikat, Sabtu (16/11/2024) siang.
Pertarungan ini tak hanya memikat 70 ribu penonton di arena, tetapi juga jutaan pasang mata di seluruh dunia yang menyaksikan lewat layar kaca.
Meski kalah melalui keputusan mutlak (unanimous decision), pria berjuluk Si Leher Beton itu tetap membawa pulang kemenangan dalam bentuk lain: bayaran fantastis. Dilaporkan oleh USA Today, Tyson menerima hingga 20 juta dollar AS, setara dengan Rp317 miliar (kurs Rp15.800).
Pertarungan ini berlangsung seru selama delapan ronde. Tyson, yang kini berusia 58 tahun, sempat memberikan perlawanan keras di awal ronde, menunjukkan sisa-sisa kehebatannya sebagai raja tinju kelas berat di masa lalu. Namun, endurance Jake Paul yang lebih muda, 27 tahun, menjadi penentu hasil akhir.
Ketiga juri kompak memberikan kemenangan angka untuk Jake Paul. Meski demikian, aksi Tyson tetap memukau, terutama bagi penggemar setianya yang bernostalgia dengan gaya bertinju sang legenda.
Pertarungan ini tak hanya menyajikan aksi olahraga, tetapi juga elemen hiburan yang menarik perhatian. Jake Paul memasuki arena dengan gaya flamboyan, menaiki mobil sedan hijau tanpa atap yang dikawal oleh timnya.
Di sisi lain, Tyson tetap mempertahankan ciri khasnya, berjalan masuk dengan kawalan pria-pria berbadan tegap berbaju serba hitam, seperti masa kejayaannya di ring.
Pertarungan ini juga mencuri perhatian karena nominal bayaran yang diterima kedua petarung. Mike Tyson dengan Rp317 miliar disebut mendapatkan bayaran lebih kecil dibanding Jake Paul, yang dilaporkan meraup hingga 40 juta dollar AS, atau sekira Rp634 miliar.
Nominal besar ini menjadi sorotan, terutama karena Tyson telah lama pensiun dari dunia tinju profesional. Namun, daya tariknya sebagai legenda olahraga tetap mampu mengundang perhatian dunia dan menghasilkan keuntungan besar.
Kekalahan Tyson dalam duel ini tak memudarkan statusnya sebagai salah satu petinju terhebat sepanjang masa. Di usia 58 tahun, keberaniannya untuk kembali ke atas ring menghadapi lawan jauh lebih muda menjadi bukti bahwa semangat kompetisinya masih menyala. (*)
Dapatkan berita terbaru PRANALA.co di Google News dan bergabung di grup Whatsapp kami
Discussion about this post