• Redaksi
  • Pedoman Siber
  • Tentang Kami
Selasa, 13 Mei 2025
Pranala.co
No Result
View All Result
  • Kaltim
    • Balikpapan
    • Bontang
    • Samarinda
    • Ekonomi
  • Olahraga
  • Ragam
  • Islampedia
  • Visual
    • Infografis
    • Video
  • Kolom
  • Kaltim
    • Balikpapan
    • Bontang
    • Samarinda
    • Ekonomi
  • Olahraga
  • Ragam
  • Islampedia
  • Visual
    • Infografis
    • Video
  • Kolom
No Result
View All Result
Pranala.co
No Result
View All Result
Home Kaltim

Menulusuri Pencarian Minyak di Kutai Kartanegara

Suriadi Said by Suriadi Said
1 Juni 2022 | 06:52
Reading Time: 4 mins read
A A
Kilang minyak Royal Dutch di Tarakan, Kalimantan Timur, pada 1930-an. (Tropenmuseum).

Kilang minyak Royal Dutch di Tarakan, Kalimantan Timur, pada 1930-an. (Tropenmuseum).

Bagikan di FacebookBagikan di Twitter

pranala.co – Jacobus Hubertus Menten seorang pensiunan Dinas Pertambangan Belanda. Dia pernah bekerja di Kalimantan Timur, Buitenzorg (sekarang Bogor), dan Sumatra (1860—1882).

Dia bisa saja kembali ke negerinya menikmati masa pensiun, tetapi minyak Kalimantan Timur membuatnya penasaran sehingga harus tinggal lebih lama di koloni.

PILIHAN REDAKSI

Ekonomi Bontang Anjlok 2,15 Persen, Industri Raksasa Terkapar, Sektor Jasa Meroket

Daftar 21 Titik Banjir Samarinda Kaltim Hari Ini, Cek Apakah Wilayah Anda Ikut Terendam

⁠5 Sekolah Rakyat Gratis Akan Dibangun di Kaltim Tahun Ini, Semua Ditanggung Negara

APBD Kaltim Lemot, Samarinda dan Bontang Ikut Masuk Daftar Merah Realisasi Anggaran

Menten menemukan minyak ketika dia bertugas sebagai manajer tambang batubara milik pemerintah kolonial Hindia Belanda di Palaran, Kalimantan Timur, pada 1863. Minyak itu tersimpan di dekat Sanga-Sanga, muara Sungai Mahakam, tak  jauh dari tambang batubara (sekarang wilayah ini menjadi bagian dari Kabupaten Kutai Kartanegara).

Menten belum bisa mengeksplorasi simpanan minyak lebih dalam. Dia terikat dengan kerja utamanya: mengeksplorasi dan mengeksploitasi batu bara. Tapi dari batubara, dia bisa mengenal penguasa Kutai, Sultan Aji Sulaiman.

“Ia mempunyai hubungan yang bersahabat dengan Sultan Sulaiman Kutai,” catat Thomas Lindblad dalam Antara Dayak dan Belanda : Sejarah Ekonomi Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan 1880—1942.

Kemudian Menten pindah tugas ke Buitenzorg dan Sumatra untuk beberapa lama. Dia kembali ke Kalimantan Timur pada 1882. Dia datang sebagai pensiunan sekaligus pengusaha swasta (Oost Borneo Maastchappij) di bidang batubara.

Menten juga berupaya mengeksplorasi ulang minyak temuannya 20 tahun lampau. Dia berhasil menemukan dua wilayah sumber minyak.

Hubungan baik Menten dengan Sultan Aji membantunya mengantongi izin konsesi eksplorasi minyak pada 29 Agustus 1888. Dia menamai wilayah konsesinya mengikuti nama panggilan anaknya: Louise (Sanga-Sanga) dan Mathilde (sekarang di sekitar Teluk Balikpapan).

Pemerintah kolonial Belanda juga membolehkan Menten mengeksplorasi minyak di wilayah tersebut untuk jangka waktu 75 tahun sejak 30 Juni 1891. Secara hukum, eksplorasi Menten sebagai pengusaha swasta ditunjang penuh oleh Ordonansi Pertambangan 1873.

“Ordonansi ini mencerminkan perhatian lebih besar pemerintah kolonial dalam pemberian izin penelitian mineral dan tambang. Di samping juga menetapkan siapa yang berhak mengeksploitasinya secara komersial,” ungkap Agus Setiawan dalam The Political and Economic Relationship of American Dutch Colonial Administration in Southeast Asia, disertasi pada School of Humanities and Social Sciences (SHSS), Jerman, 2014

Perubahan Situasi

Ita Syamtasiyah Ahyat dalam Politik Ekonomi Kerajaan Kutai dalam Perluasan Kekuasaan Pemerintah Hindia Belanda, menyebut masa itu eksplorasi swasta di bidang pertambangan bertunjang pada tiga hal: pemerintah kolonial, penguasa setempat, dan perundangan. Ketiganya saling berhubungan.

Bermula pemerintah kolonial tidak leluasa mengeksplorasi wilayah Kutai. Di sini ada Kesultanan Kutai. Mereka pemilik sah tanah dan kekayaan alam lainnya seperti hutan dan sungai.

Pemerintah kolonial membangun hubungan politik dan mengadakan perjanjian ekonomi dengan Kesultanan Kutai. Tujuannya mencegah Kesultanan Kutai bekerja sama dengan Inggris.

Keberadaan Inggris di wilayah utara Kalimantan mengkhawatirkan pemerintah kolonial. Mereka sewaktu-waktu akan memperluas wilayahnya ke selatan dan timur Kalimantan. Hubungan pemerintah kolonial dengan Kutai akan melemahkan kemungkinan tersebut.

Dari istana Kesultanan Kutai, kehadiran pemerintah kolonial dipandang sebagai penjamin keamanan dan salah satu sumber ekonomi Kesultanan. Mereka menyepakati serangkaian perjanjian dengan pemerintah kolonial serentang 1825-1882. Melalui perjanjian itulah, wilayah Kutai terbuka bagi pemerintah kolonial.

Perubahan politik di negeri Belanda pada 1860-an menempatkan golongan liberal sebagai motor utama parlemen. Mereka mendesak pemerintah kolonial mengakhiri dominasi negara dalam bidang ekonomi, menghentikan masa tanam paksa (bermula pada 1830), dan membuka koloni untuk investasi swasta di sektor selain perkebunan pada 1870.

Pencarian sumber pendapatan baru negeri induk mendorong ilmuwan-ilmuwan dari negeri Belanda berdatangan ke Kutai. Mereka bekerja meneliti kandungan alam Kutai secara independen, tetapi dana dan logistik mereka berasal dari pemerintah negeri induk.

Kebutuhan ilmuwan dan pemerintah saling berkelindan. Ilmuwan butuh dana untuk memuaskan rasa ingin tahunya terhadap alam Kalimantan, sedangkan pemerintah kolonial perlu laporan ilmuwan demi keuntungan ekonomi.

Batu bara dan minyak merupakan komoditas menguntungkan di pasaran dunia. Seiring perkembangan teknologi dan industri, batubara dan minyak menjelma kebutuhan sehari-hari masyarakat di Eropa dan Amerika Serikat.

Kapal laut bergerak dengan tenaga uap. Uap berasal dari pembakaran batubara. Lampu menyala lebih lama dan terang menggunakan minyak. Minyak laku di mana-mana sebagai bahan utama untuk menyalakan lampu.

Sokongan The Shell

Setelah penjelasan kronik tadi, kita kembali ke pengusaha bernama Menten. Dia menangkap semua perubahan situasi dunia, negeri induk, dan koloni. Dia telah memegang izin konsesi dan sandaran hukum. Tapi dia belum dapat memulai eksplorasi. Ketiadaan uang menjadi masalah besarnya.

Eksplorasi minyak memakan biaya besar. Menten mencari sponsor ke perusahaan tambang swasta dan pemerintah kolonial. “Dia mencari penyokong finansial ke penjuru Eropa sampai frustrasi,” tulis J. Ph. Poley dalam Eroica: The Quest for Oil in Indonesia (1850—1898). Sebab jawaban dari calon investornya serupa. “Maaf, tidak bisa, Menten. Dananya terlalu besar.”

Tapi pertemuan Menten dengan Marcus Samuel melenyapkan rasa frustrasinya. Marcus Samuel adalah orang Inggris pemilik perusahaan tambang bernama The Shell Transport and Trading Company.

Marcus menyanggupi biaya eksplorasi Louise dan Mathilde sebesar 1.200 poundsterling (sekarang setara 151.202,97 poundsterling atau Rp2,6 miliar).

“Pengeboran eksperimen dilakukan pada tahun 1897 dan memberikan hasil yang luar biasa,” sebut Thomas Lindblad. The Shell lalu berminat menanam investasi lebih besar dengan membentuk anak perusahaannya khusus wilayah Hindia Belanda. Namanya The Nederlansch Indische Industrie en Handel Maatschappij.

Peruntungan Menten belum berakhir. Ketika berjalan bersama anaknya di wilayah Mathilde, dia menemukan sumber minyak lainnya. Dia lagi-lagi menamakannya seturut nama anaknya, Nonny.

Paradoks Minyak

Tiga sumber minyak temuan Menten mendatangkan keuntungan besar bagi Kesultanan, pemerintah kolonial, Menten, dan perusahaan The Shell. Pemasukan terus masuk dan kas mereka menggemuk. Tetapi nasib buruk menimpa para pekerja tambang minyak.

“Mereka bekerja tujuh hari seminggu, dari terbit fajar sampai tenggelamnya surya, selama berbulan-bulan lamanya. Tiap orang harus selalu waspada, cermat menghitung pengeboran, merencanakan hal-hal terduga dan tak terduga, menyiapkan logistik, dan bersiap menghadapi nasib buruk, penyakit, dan segala macam kekurangnyamanan lingkungan kerja,” ungkap Poley.

Keberhasilan eksplorasi tiga sumber minyak di Kutai dan Balikpapan memicu eksplorasi minyak di wilayah Kalimantan Timur lainnya.

Wilayah ini menjadi terkenal di negeri jauh. Perusahaan minyak dunia seperti Standard Oil dari Amerika Serikat, Royal Dutch dari Belanda, dan The Shell saling sikut untuk memperoleh izin konsesi di wilayah ini.

“Bisnis perminyakan selalu merupakan dunia yang keras, dan pantai timur Kalimantan tidak terkecuali dengan hal ini. Kekerasan dan perlakuan buruk terjadi dalam aktivitas pengeboran yang rutin di kilang minyak,” catat Lindblad.

Kapal tanker Shell bertuliskan J.M. Menten pada 1920-an. (helderline.com)

Karena itu, Royal Dutch dan The Shell merjer menjadi satu perusahaan bernama Shell pada 1907 untuk menghadapi persaingan dengan perusahaan minyak dari negara lain.

Minyak kemudian mengubah banyak hal di Kutai dan Kalimantan Timur. Dari komposisi penduduk, mata pencaharian, teknologi, sampai cara pandang orang terhadap diri dan alam sekitarnya.

Ketika perubahan dan kompetisi akibat minyak itu berlangsung, Menten telah kembali ke Belanda. Dia menikmati pensiun dan gulden hasil konsesinya.

“Sebagai pemegang konsesi, ia tidak perlu melakukan apa-apa,” tulis Ita Syamtasiyah. Hingga napasnya berakhir pada 9 Januari 1920. Shell mengabadikan nama Menten pada kapal pengangkut minyaknya. [BERBAGAI SUMBER]

ShareTweetSend
Previous Post

Asyik Berenang, Pelajar Tewas Terseret Arus Sungai Mahakam

Next Post

Imam Achmad Ditunjuk jadi Ketua Caretaker DPD KNPI Bontang

BACA JUGA

Brimob Polda Kaltim Terobos Banjir di Berau, Bawa Bantuan untuk Warga Bena Baru

Brimob Polda Kaltim Terobos Banjir di Berau, Bawa Bantuan untuk Warga Bena Baru

12 Mei 2025 | 16:16
TEGA! Lansia di Berau Kaltim Ditipu, Curi Uang Tunai dan Kartu ATM

TEGA! Lansia di Berau Kaltim Ditipu, Curi Uang Tunai dan Kartu ATM

12 Mei 2025 | 11:44
Ketua DPRD Kaltim: Pengawasan Lemah, Proyek Bisa Rusak Alam dan Picu Konflik Sosial

Ketua DPRD Kaltim: Pengawasan Lemah, Proyek Bisa Rusak Alam dan Picu Konflik Sosial

11 Mei 2025 | 19:16
Detik-Detik Perahu Terbalik di Sungai Mahakam Ulu, Juan Sang Ditemukan Meninggal

Detik-Detik Perahu Terbalik di Sungai Mahakam Ulu, Juan Sang Ditemukan Meninggal

11 Mei 2025 | 16:21
Pansus DPRD Kaltim Temukan Bangunan di Bibir Pantai Biduk-Biduk Berau, Warga Diminta Setop Pembangunan Liar

Pansus DPRD Kaltim Temukan Bangunan di Bibir Pantai Biduk-Biduk Berau, Warga Diminta Setop Pembangunan Liar

11 Mei 2025 | 14:03
Pansus DPRD Kaltim Tinjau Proyek Pengamanan Pantai Biduk-Biduk, Rp20 Miliar untuk Redam Abrasi

Pansus DPRD Kaltim Tinjau Proyek Pengamanan Pantai Biduk-Biduk, Rp20 Miliar untuk Redam Abrasi

11 Mei 2025 | 13:40

Discussion about this post

BERITA TERKINI

Polisi Grebek Perumahan Elit di Samarinda, Temukan Sabu dan Tangkap 2 Pria

Polisi Grebek Perumahan Elit di Samarinda, Temukan Sabu dan Tangkap 2 Pria

12 Mei 2025 | 23:53
Tiga Vihara di Samarinda Penuh Khidmat Rayakan Waisak 2569

Tiga Vihara di Samarinda Penuh Khidmat Rayakan Waisak 2569

12 Mei 2025 | 23:36
Balikpapan, PRANALA.CO — Masyarakat Kalimantan Timur (Kaltim) diminta bersiap menghadapi cuaca ekstrem dalam beberapa hari ke depan. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan potensi hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat disertai petir dan angin kencang masih membayangi hampir seluruh wilayah Kaltim. Musim peralihan dari penghujan ke kemarau yang berlangsung sepanjang Mei 2025 menjadi pemicunya. Kondisi atmosfer yang labil dan masih tingginya kandungan uap air membuat potensi cuaca buruk meningkat. “Hari ini hingga dua hari ke depan, seluruh wilayah Kaltim berpeluang mengalami hujan sedang hingga lebat,” ujar Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan (SAMS) Balikpapan, Diyan Novrida, Senin (12/5/2025). Menurut Diyan, dampak cuaca ekstrem ini sudah mulai terasa. Beberapa daerah dilaporkan mengalami banjir dan tanah longsor. Karena itu, BMKG mengimbau warga tetap waspada, terutama di wilayah yang rawan bencana. Berdasarkan Peta Prakiraan Peluang Hujan Dasarian II Mei 2025, sebagian besar wilayah Kaltim diperkirakan mengalami curah hujan kategori menengah (50–150 mm) dengan peluang sangat tinggi, yakni 80–90 persen. Meski begitu, ada wilayah yang berpotensi hujan lebih ringan. “Sebagian selatan Kota Samarinda, misalnya, berpotensi mengalami hujan kategori rendah (0–50 mm) dengan peluang 60 persen,” jelas Diyan. Dari prakiraan deterministik BMKG, sifat hujan di wilayah timur Kaltim diprediksi berada pada kategori normal (85–115 persen). Sementara di wilayah barat, curah hujan cenderung lebih tinggi atau masuk kategori atas normal (116–150 persen). Namun ada juga wilayah yang berpotensi curah hujan di bawah normal (50–84 persen), seperti Balikpapan, Samboja, Muara Jawa, Bontang, dan sebagian selatan Samarinda. “Kami minta masyarakat untuk terus memantau informasi cuaca terkini dan tidak mengabaikan peringatan dini dari BMKG,” tegas Diyan. Masyarakat disarankan lebih berhati-hati saat beraktivitas, terutama yang tinggal di kawasan rawan banjir, tanah longsor, atau angin kencang. [DIAS]

Hujan Lebat dan Petir Ancam Kaltim 3 Hari ke Depan

12 Mei 2025 | 22:12
Gara-Gara Chat Grup WA, Sopir di Samarinda Kaltim Nyaris Tewas Dikejar Mandau

Gara-Gara Chat Grup WA, Sopir di Samarinda Kaltim Nyaris Tewas Dikejar Mandau

12 Mei 2025 | 21:42
Longsor Samarinda Kaltim Telan Satu Keluarga, Ibu Ditemukan Tewas, 3 Anak Masih Hilang

Longsor Samarinda Kaltim Telan Satu Keluarga, Ibu Ditemukan Tewas, 3 Anak Masih Hilang

12 Mei 2025 | 21:28
Ekonomi Bontang Anjlok 2,15 Persen, Industri Raksasa Terkapar, Sektor Jasa Meroket

Ekonomi Bontang Anjlok 2,15 Persen, Industri Raksasa Terkapar, Sektor Jasa Meroket

12 Mei 2025 | 18:50
Dugaan Tabrak Lari di Pangkep, Mobil Misteri Ditinggalkan Depan Warung Bakso

Dugaan Tabrak Lari di Pangkep, Mobil Misteri Ditinggalkan Depan Warung Bakso

12 Mei 2025 | 17:49

RAMAI DIBACA

  • 'Cinta Kepalsuan' Antarkan Aisyah asal Bontang ke Panggung Dangdut Academy 7

    ‘Cinta Kepalsuan’ Antarkan Aisyah asal Bontang ke Panggung Dangdut Academy 7

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • APBD Kaltim Lemot, Samarinda dan Bontang Ikut Masuk Daftar Merah Realisasi Anggaran

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Berani Buka Tali, Dipotong Tangan! Pria Pengancam Sopir Hauling di Kukar Dibekuk Polda Kaltim

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kawasan Macet Bontang Kaltim Bakal Diperbaiki, Ini Rencana Penutupan Jalan dan Penertiban Parkir Liar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Berita Duka: CEO Persiba Balikpapan Ichsan Rachmansyah Sofyan Meninggal Dunia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bontang Siaga Banjir! Ketinggian Air Sungai Tembus 3,3 Meter, Warga Diminta Waspada

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Paguyuban Loktungsi Bontang Rayakan Ulang Tahun ke-2, Begini Pesan Wakil Wali Kota

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Pranala.co

Copyright © 2025 pranala.co. All Right Reserved.

  • Redaksi
  • Pedoman Siber
  • Tentang Kami

No Result
View All Result
  • Kaltim
    • Balikpapan
    • Bontang
    • Samarinda
    • Ekonomi
  • Olahraga
  • Ragam
  • Islampedia
  • Visual
    • Infografis
    • Video
  • Kolom

Copyright © 2025 pranala.co. All Right Reserved.