PARA mahasiswa yang berkuliah Samarinda, Kalimantan Timur terpaksa tak bisa mudik ke kampung halamannya. Jika berdasar data Pemkot setempat, ada 3.800 mahasiswa berkuliah di 15 kampus di Kota Tepian itu.
Ribuan mahasiswa ini berasal dari luar Samarinda yang terpaksa menetap tak bisa pulang kampung, karena pandemik virus corona (COVID-19). Nantinya, mereka akan mendapatkan bantuan sosial berupa paket sembako dari Pemkot Samarinda.
Hal ini terungkap dalam rapat Pemkot Samarinda bersama perwakilan perguruan tinggi yang dipimpin Asisten I Setkot Samarinda Tejo Sutarnoto di ruang rapat wakil wali kota, Senin (11/5). Tejo menekankan kepada seluruh perguruan tinggi di Samarinda agar segera melaporkan data mahasiswa mereka.
“Jadi mereka (mahasiswa) yang benar-benar tidak bisa bisa pulang (mudik). Jangan yang sudah pulang dikasih juga,” jelas Tejo.
Dari data ribuan mahasiswa itu, rupanya masih akan diseleksi agar bantuan bisa tepat sasaran. “Mereka ini (mahasiswa yang tak bisa mudik) ini kan juga bagian terdampak. Nanti akan dibagi juga, tapi di luar bantuan pusat,” imbuhnya.
Untuk diketahui, 38.000 paket bansos telah didistribusikan oleh Pemkot Samarinda. Namun, hal tersebut masih tahap awal yang nantinya akan dilakukan pembagian ulang tahap kedua menjelang Lebaran Idulfitri.
Pada pembagian bansos tahap kedua nantinya, kelompok mahasiswa yang telah terdata dari pihak pemerintah juga akan diberikan bantuan. “Nantinya bantuan akan diberikan kepada perwakilan kampus secara langsung. Dari mereka nanti yang akan membagikan kepada para mahasiswanya,” Tejo menerangkan.
Kepala Kesbangpol Samarinda, Sucipto Wasis menambahkan, perihal kemungkinan tumpah tindih data penerima bantuan, Pemkot Samarinda menyerahkan semua penjaringan data mahasiswa kepada pihak kampus masing-masing.
“Kalau data telah kami terima, maka bantuan akan langsung disalurkan dan kami tidak lagi melakukan verifikasi,” kata Sucipto. “Tujuannya biar bantuan bisa tersalurkan dengan cepat.” (bs)
Tidak ada komentar