pranala.co – Upaya pengadaan lahan pemakaman muslim di Kecamatan Bontang Barat, Kota Bontang, Kalimantan Timur terus diupayakan. Teranyar, Komisi III DPRD Bontang bersama Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (DPKPP) kembali meninjau lahan yang ada di wilayah tersebut.
Lokasinya berada di kawasan Bukit Pasir RT 26 Kampung Masdarling, Kelurahan Gunung Telihan. Dari hasil peninjauan, anggota Komisi III Abdul Malik menyebut, lahan tersebut cukup representatif. Sebab jauh dari permukiman warga, akses masuknya bisa dijangkau dan bebas banjir.
“Namun untuk legalitasnya masih akan dicek kembali. Kami sudah minta pihak kelurahan dan kecamatan untuk mengeceknya. Setelah itu akan kami tindaklanjuti dengan rapat bersama dengan instansi terkait,” ujarnya saat dikonfirmasi, (14/2/2022).
Sebelumnya, lanjut Malik, pihaknya bersama pemkot juga telah meninjau lokasi lainnya yang ada di wilayah Bontang Barat. Namun setelah dicek, masih ditemukan sejumlah masalah berkaitan legalitasnya. Mulai dari bersengketa di pengadilan, tumpang tindih dengan lahan milik orang lain, hingga masuk dalam kawasan hutan lindung.
Namun sebagai DPRD daerah pemilihan Bontang Barat, politisi PKS tersebut tak tinggal diam. Pihaknya terus mencari alternatif lahan lain, sebab hal itu merupakan aspirasi dari warga muslim yang ada di wilayahnya. Mengingat ketika ada warga yang meninggal, mereka harus menguburkannya di wilayah Kutai Timur, tepatnya di kawasan kilometer 8.
“Usulan ini juga sudah masuk di musrenbang mulai tingkat RT, kelurahan, kecamatan, sampai tingkat kota. Yang jelas ini kebutuhan khusus. Jadi tidak hanya orang yang hidup yang dilayani, tetapi juga orang yang meninggal,” sebutnya.
Saat dikonfirmasi, Kabid Pertamanan dan Pemakaman DPKPP Bontang, Andi Ilham menyebut, lokasi yang ditinjau dinilai ideal untuk dijadikan lokasi pemakaman. Namun, terpenting saat ini, harus dipastikan legalitas lahan tersebut tidak bermasalah. Sehingga pemkot bisa segera menganggarkan untuk pembebasan lahan.
“Kalau luasan yang harus dibebaskan, tentunya semakin luas semakin bagus. Tetapi kembali lagi ke kemampuan anggaran. Untuk kebutuhan awal, bisa satu hingga dua hektar dulu,” bebernya.
Lahan Makam Makin Minim
Kebutuhan terhadap lahan makam semakin hari semakin meningkat. Hal ini disebabkan semakin bertambahnya jumlah warga yang meninggal, namun tidak dibarengi dengan perluasan atau penambahan lahan makam.
Andi Ilham menuturkan, hampir di seluruh Tempat Pemakaman Umum (TPU) di Bontang kini sudah padat. Untuk di kawasan Guntung, Sidrap, Loktuan dan sekitarnya, pemkot sudah menyiapkan alternatif lahan makam di dekat Kantor kelurahan Guntung. Adapun di kawasan Bontang Kuala, masih dicarikan lokasi yang pas. Sebab alternatif lahan yang ada saat ini masih belum dikategorikan layak.
Adapun di lokasi TPU Satimpo, pemkot saat ini masih menunggu jawaban atas permohonan izin pembebasan lahan di sekitaran lokasi tersebut kepada Lembaga Manajemen Aset Negara. Namun jika nantinya tidak diizinkan, maka alternatifnya yakni di TPU Baltim Bontang Lestari. Tepatnya di belakang kuburan Covid-19.
“Ada sekitar empat hektare yang sudah dibebaskan di sana (TPU Bontang Lestari, red) Kalau lahan di kawasan perkotaan, sudah tidak memungkinkan lantaran sudah padat penduduk,” tandas Andi Ilham. (lel)
Discussion about this post