PRANALA.CO, Samarinda – Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di Kalimantan Timur (Kaltim) pada November 2024 tercatat sebesar 68,39 persen, mengalami penurunan sebesar 4,35 poin dibandingkan dengan Oktober 2024 yang mencapai 72,74%. Meski demikian, dibandingkan periode yang sama tahun lalu, TPK menunjukkan peningkatan tipis sebesar 1,00 poin dari 67,39% pada November 2023.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Timur, Yusniar Juliana, mengungkapkan bahwa hotel berbintang empat mencatat TPK tertinggi, yakni 73,21%, sedangkan hotel berbintang dua mencatat TPK terendah dengan 55,94%.
“TPK hotel berbintang pada November 2024 turun dibandingkan bulan sebelumnya. Namun jika dibandingkan dengan tahun lalu, terjadi peningkatan. Hotel bintang empat menjadi yang paling tinggi tingkat okupansinya,” kata Yusniar dalam rilis resminya, Sabtu (4/1/2025).
Yusniar juga memaparkan bahwa hotel berbintang lima di Kalimantan Timur mengalami penurunan TPK yang cukup signifikan. Pada Oktober 2024, TPK hotel bintang lima tercatat mencapai 71,83%, namun turun drastis menjadi 59,12% di November 2024. Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, penurunan TPK hotel bintang lima mencapai 16,50 poin.
“Penurunan TPK pada hotel bintang lima ini perlu menjadi perhatian karena cukup signifikan, baik dibandingkan bulan sebelumnya maupun tahun lalu,” tambahnya.
Di tengah penurunan tingkat hunian hotel, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Kalimantan Timur justru menunjukkan lonjakan tajam. Sepanjang November 2024, Benua Etam mencatat sebanyak 648 kunjungan wisman, naik 61,19% dibandingkan Oktober 2024. Dibandingkan November 2023, kunjungan wisman meningkat sebesar 33,33%.
“Seluruh wisman yang berkunjung ke Kalimantan Timur pada periode ini menggunakan jalur udara melalui Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan,” jelas Yusniar.
Selain tingkat hunian dan kunjungan wisman, BPS Kaltim juga mencatat durasi rata-rata lama menginap tamu hotel berbintang di Kalimantan Timur. Pada November 2024, rata-rata lama menginap tercatat 1,68 hari, mengalami sedikit penurunan dibandingkan Oktober 2024 yang mencapai 1,73 hari. Jika dibandingkan dengan November 2023, terjadi penurunan sebesar 0,06 hari.
“Rata-rata lama menginap tamu asing lebih tinggi dibandingkan tamu nusantara. Tamu asing rata-rata menginap selama 2,07 hari, sedangkan tamu nusantara menginap 1,68 hari,” tuturnya.
Yusniar menekankan bahwa penurunan tingkat hunian hotel berbintang, khususnya pada hotel berbintang lima, memerlukan langkah strategis dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan pelaku industri pariwisata. Menurutnya, peningkatan kunjungan wisman menjadi peluang besar yang harus dioptimalkan untuk mengerek kembali tingkat hunian hotel.
“Dengan jumlah kunjungan wisman yang meningkat, perlu dilakukan promosi dan inovasi dalam layanan perhotelan di Kalimantan Timur agar dapat meningkatkan tingkat hunian, terutama di hotel berbintang lima yang menjadi salah satu indikator penting pariwisata daerah,” tutup Yusniar. (*)
Dapatkan berita terbaru PRANALA.co di Google News dan bergabung di grup Whatsapp kami
Discussion about this post