TIM Gugus Covid-19 Bontang menelusuri riwayat kontak erat kasus BTG-13, tim mendapatkan tambahan 7 orang berstatus OTG (Orang Tanpa Gejala). Ketujuhnya kini jalani isolasi mandiri. Sebelumnya juga sudah ada 5 orang kerabatnya berstatus OTG, kini jalani isolasi di rumah sakit swasta.
“Hari ini kami dapatkan lagi 7 OTG dari kasus BTG-13. Jadi total ada 12 orang,” kata dr Bahauddin, Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Bontang, lewat siaran persnya, Jumat, 5 Juni 2020.
Lanjut Bahauddin, selain 7 OTG yang kontak erat dengan kasus BTG-13, adapula penambahan dua orang berstatus OTG. 1 OTG pelaku perjalanan dari Banjarmasin, rapid tes reaktif, saat ini isolasi mandiri. Serta, 1 OTG hasil screening massal, rapid test reaktif, saat ini isolasi mandiri
Sementara untuk orang dalam staus monitoring terjadi penambahan 54 orang. Total jumlah orang berstatus monitoring menjadi 1.407, tersebar di seluruh wilayah Bontang.
“Jumlah Pasien Dalam Pengawasan tidak ada penambahan, 6 orang masih dalam pengawasan,” kata Baha.
Kata Baha, saat ini Tim Gugus COVID-19 Kota Bontang menggelar rapid test massa di pusat-pusat keramaian. Rapid test massa merupakan screening awal. Tujuannya mengetahui persebaran kasus COVID-19 di masyarakat lebih cepat.
Rapid tes adalah alat bantu, bukan penentu diagnosa COVID-19. Diagnosa COVID-19 ditegakkan berdasarkan pemeriksaan Polymerase Chain Reaction (PCR). “Rapid test massa dalam rangka screening, tidak dipungut biaya, gratis,” tambahnya.
Dia pun mengajak warga Bontang dapat dapat terlibat langsung dalam pengawasan terhadap kepatuhan penerapan protokol kesehatan di tempat umum atau keramaian. Masyarakat membantu mengawasi keramaian di wilayahnya. Terutama, di pertokoan, rumah makan, atau kafe, agar tidak menjadi sumber penularan baru COVID-19. (*)
Discussion about this post