PENGALAMAN berbeda dialami Siti Nurhalizah (21), mahasiswi asal Kabupaten Berau, Kalimantan Timur yang harus menjalani sidang tugas akhir kuliah di rumah sakit. Sebab, ia harus menjalani perawatan setelah dirinya dinyatakan terjangkit virus corona. Mahasiswi Universitas ‘Aisyiyah tersebut pun melalui ujian akhirnya tersebut secara daring.
Siti memang punya riwayat perjalanan dari Jogjakarta, dinyatakan sembuh setelah tiga hasil swab kontrolnya menunjukkan hasil negatif. Dara manis kelahiran Samarinda 17 Agustus 1999 ini, sempat syok. Sebabnya, setelah dirinya berstatus pasien dalam pemantauan (PDP) dan telah menyelesaikan masa inkubasi selama 14 hari pada April lalu, dirinya sempat dipersilakan pulang oleh dokter pada 16 April.
Namun hanya berselang tiga hari, dirinya justru menerima telepon dari petugas Dinas Kesehatan yang memberi kabar bahwa hasil swab menyatakan dirinya positif Covid-19. Siti pun dijemput sekitar pukul 20.00 Wita pada 19 April lalu. Pikirannya kalut. Ia tidak tahu harus berbuat apa. Selama beberapa hari, ia merasa frustrasi dan ingin mengakhiri hidupnya. Ia selalu menangis dan murung.
Namun, seiring berjalannya waktu, ia kembali kuat dan siap menghadapi cobaan ini. Dia beranggapan, semua merupakan ujian Tuhan. Mau tidak mau ia harus kuat. Ia pun meyakini dirinya akan segera sembuh. “Hasilnya itu masih bayang-bayang. Tapi pada 21 (April) sudah masuk dalam daftar positif. Yakni Berau 5. Kaget dan saya nangis,” katanya.
Selama di rumah sakit, ia menuturkan, tidak ada keluhan berarti. Hanya pernah mengeluh batuk biasa dan sakit perut. Karena memang ada riwayat maag kronis yang ia idap. Ia juga mengatakan, trombositnya sempat turun. Tetapi sudah normal kembali.
Tidak hanya fokus untuk menyembuhkan diri. Perempuan yang akrab disapa Ica tersebut, juga harus berkutat dengan tugas akhir kuliahnya. Hal ini ia lakukan untuk menggapai cita-cita menjadi seorang bidan. “Alhamdulillah, kemarin sudah sidang hasil tanggal 13 (Mei). Alhamdulillah lulus (D3 Kebidanan),” ujar perempuan penyuka warna pink ini.
Anak kedua dari empat bersaudara ini mengaku bersyukur, pasalnya ada kebijakan dari pihak kampus tempat ia menuntut ilmu. Yakni bisa melaksanakan sidang akhir secara daring. Perasaan bahagia setelah dinyatakan lulus tidak bisa ia sembunyikan. Di balik perasaan bahagianya, terselip rasa sedih. Ica tidak bisa merayakan kelulusan tersebut bersama orangtua dan keluarganya.
“Setelah dinyatakan lulus, ya merayakannya sama perawat. Sedih karena nggak bisa sama orangtua. Tapi saya video call orangtua mengabarkan kalau saya lulus, memang rasanya momennya berbeda, tapi tidak apa-apa,” ungkapnya.
Kisahnya itu juga dibagikan oleh Siti di akun media sosial Instagram pribadi Siti Nurhalizah, @chaa.sn. Lewat foto unggahannya, ia menceritakan pengalaman unik menjalani sidang tugas akhir di rumah sakit, tempat ia menjalani perawatan virus corona.
Dalam unggahan terlihat mahasiswi jurusan D-3 Kebidanan tersebut mengenakan pakaian rapi ala orang yang baru selesai sidang tugas akhir. Ia mengenakan kemeja putih, blazer, dan hijab hitam. Tidak lupa, ia juga membawa bunga serta selempang bertuliskan nama juga gelarnya.
“Mohon maaf gak bisa foto bagus kaya temen-temen karena memang berusaha foto sendiri,” tulis Siti dalam foto yang diakuinya dipotret sendiri.
Perempuan dengan kacamata di kepala itu kemudian mengaku bersyukur bisa menyelesaikan perkuliahannya. Ia juga senang meski sidang lewat daring, dengan laptop, dan berada di atas tempat tidur dengan pakaian seadanya.
“Tidak disangka akhirnya saya sampai pada tahap ini. Sangat luar biasa melanjutkan proses sampai sidang secara daring, di depan laptop, di atas tempat tidur, dengan baju seadanya. Saya tidak membawa seragam kampus, jadi saya manfaatkan almamater SMA tercinta saya dulu yang Alhamdulillah mirip,” cerita Siti.
Adapun Siti mengaku tetap semangat meski sidang di rumah sakit. Ia mendapat dukungan dari keluarga, teman-teman, guru, serta dosennya secara daring. Bahkan, dukungan juga mengalir dari para tenaga medis yang tengah merawatnya.
“Tidak henti-hentinya saya bersyukur atas apa yg sudah Allah SWT berikan. Meskipun dalam keadaan seperti ini, saya masih bisa mengejar satu tanggung jawab saya yang sudah pasti itu atas izin-Nya dan do’a orang-orang yang mencintai saya,” ungkap Siti.
Unggahan tersebut pun menjadi sorotan warganet. Hingga kini unggahan itu telah disukai hingga 5.271 kali dan mendapat ratusan komentar. Banyak warganet mengaku terharu dan mengucapkan selamat atas kelulusan Siti Nurhalizah.
Bahkan, kisahnya itu menarik perhatian Najwa Shihab, pemandu talk show Mata Najwa. Bahkan, ceritanya itu diunggah dalam akun pribadinya. Kisah Siti ini juga menjadi bagian dari program Wisuda LDR angkatan 2020 yang digarap narasi tv, Ahad 14 Juni lalu.
Usai menyelesaikan studi D3 Kebidanan, Ica berencana mengabdikan diri sebagai bidan di Berau. Baik di puskesmas maupun rumah sakit. Bahkan, selepas sembuh, anak pasangan dari Julkipli dan Diana Ningsih ini berencana akan berkampanye melalui media sosial. Kampanye untuk memberikan semangat bagi pasien Covid-19 di Bumi Batiwakkal. Juga untuk masyarakat lain, agar tidak mengabaikan imbauan pemerintah dalam upaya memutus mata rantai penyebaran corona. (*)
Discussion about this post