pranala.co – Infrastruktur Jalan Zamrut, Kelurahan Berebas Tengah, Bontang kondisinya memprihatinkan. Sebab jalan yang memiliki panjang sekira 800 meter ini terdapat tambalan.
Warga Berebas Tengah, Gerald mengatakan tambalan itu karena jalan terpotong akibat penggalian pipa jargas.
“Padahal sebelumnya itu mulus tetapi saat ada proyek jargas jadi rusak begitu,” terangnya.
Sebab itu warga selalu meminta perbaikan. Usulan itu digaungkan saat Musrenbang. Sayangnya sejak 2019 pengajuan itu belum mendapat respon.
“Kami berharap jalan menjadi mulus lagi. Karena saat melewati tambalan itu pengendara tidak nyaman,” ujarnya.
Pengajuan itu bakal terwujud di penghujung tahun ini. Pasalnya Pemkot mengalokasikan anggaran sebesar Rp 890 juta.
Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Anwar Nurdin mengatakan bentuk perbaikan yakni pengaspalan.
“Sepanjang ruas jalan ini akan diaspal ulang. Dari simpang tiga dekat gerbang masuk PT Badak LNG hingga wilayah Lembah ujung,” sebut dia.
Perencanaan sejatinya telah dilakukan sejak 2017 silam. Ketika posisi Bidang Bina Marga masih dijabat Abdul Aziz Muslimin. Pasca itu belum ada perbaikan.
Sehingga kontruksi aspal sudah aus. Kini tahapan sudah masuk lelang. Direncanakan penandatanganan kontrak terjadi pada 4-5 Oktober.
Disinggung mengenai waktu yang menyisakan tiga bulan, ia pun optimistis. Pasalnya pengerjaan pengaspalan itu bisa dilakukan dalam jangka cepat. Asalkan cuaca saat pengerjaan tidak hujan. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
![Balikpapan, PRANALA.CO — Masyarakat Kalimantan Timur (Kaltim) diminta bersiap menghadapi cuaca ekstrem dalam beberapa hari ke depan. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan potensi hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat disertai petir dan angin kencang masih membayangi hampir seluruh wilayah Kaltim. Musim peralihan dari penghujan ke kemarau yang berlangsung sepanjang Mei 2025 menjadi pemicunya. Kondisi atmosfer yang labil dan masih tingginya kandungan uap air membuat potensi cuaca buruk meningkat. “Hari ini hingga dua hari ke depan, seluruh wilayah Kaltim berpeluang mengalami hujan sedang hingga lebat,” ujar Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan (SAMS) Balikpapan, Diyan Novrida, Senin (12/5/2025). Menurut Diyan, dampak cuaca ekstrem ini sudah mulai terasa. Beberapa daerah dilaporkan mengalami banjir dan tanah longsor. Karena itu, BMKG mengimbau warga tetap waspada, terutama di wilayah yang rawan bencana. Berdasarkan Peta Prakiraan Peluang Hujan Dasarian II Mei 2025, sebagian besar wilayah Kaltim diperkirakan mengalami curah hujan kategori menengah (50–150 mm) dengan peluang sangat tinggi, yakni 80–90 persen. Meski begitu, ada wilayah yang berpotensi hujan lebih ringan. “Sebagian selatan Kota Samarinda, misalnya, berpotensi mengalami hujan kategori rendah (0–50 mm) dengan peluang 60 persen,” jelas Diyan. Dari prakiraan deterministik BMKG, sifat hujan di wilayah timur Kaltim diprediksi berada pada kategori normal (85–115 persen). Sementara di wilayah barat, curah hujan cenderung lebih tinggi atau masuk kategori atas normal (116–150 persen). Namun ada juga wilayah yang berpotensi curah hujan di bawah normal (50–84 persen), seperti Balikpapan, Samboja, Muara Jawa, Bontang, dan sebagian selatan Samarinda. “Kami minta masyarakat untuk terus memantau informasi cuaca terkini dan tidak mengabaikan peringatan dini dari BMKG,” tegas Diyan. Masyarakat disarankan lebih berhati-hati saat beraktivitas, terutama yang tinggal di kawasan rawan banjir, tanah longsor, atau angin kencang. [DIAS]](https://i0.wp.com/pranala.co/wp-content/uploads/2025/05/Hujan-Lebat-dan-Petir-Ancam-Kaltim-3-Hari-ke-Depan-1.jpg?resize=120%2C86&ssl=1)
Discussion about this post