pranala.co – Indonesia sebagai negara yang luas dan kaya sumber energi serta sumber pangan yang luar biasa. Karena itu, Gubernur Kaltim Dr H Isran Noor dihadapan peserta Forum Koordinasi Kementerian Luar Negeri dengan Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah yang digelar Kementerian Luar Negeri RI menjelaskan sumber energi dan pangan itu bisa diproduksi dalam negeri.
Khususnya pangan, contohnya buah-buahan, Indonesia tidak kekurangan dengan buah-buahan. Bahkan, jenis kuliner Indonesia banyak, tak terkecuali di Benua Etam Kaltim. Sehingga, Indonesia tidak kekurangan pangan.
“Asal kita semua bisa memanfaatkan dan mengolah lahan serta mengembangkan itu dengan baik, sebagai sebuah sumber energi atau sumber kebutuhan pangan kita, sekaligus mewujudkan ketahanan pangan kita. Tentu tidak akan kekurangan energi maupun pangan,” ujar Isran.
“Contohnya, di wilayah timur Indonesia, yakni Papua, Maluku hingga Nusa Tenggara Timur. Semua dulunya makan sagu dan umbi-umbian. Alhamdulillah sehat-sehat saja,” lanjut Isran Noor ketika membuka forum di Novotel Hotel Balikpapan baru-baru ini.
Bahkan, pada era 80-an seorang ahli akademisi membuat disertasi di IPB menyatakan, satu juta hektar tanaman sagu bisa menyuplai ketahanan pangan kurang lebih 400 juta masyarakat. Apalagi, kabohidrat sagu lebih baik dari pada nasi.
Karena itu, Gubernur Isran meyakini, Indonesia khususnya Kaltim tidak akan kekurangan pangan, apabila pengembangan sektor pertanian memiliki antisipasi dan strategi untuk ketahanan pangan.
“Yang jelas, kita bersyukur dengan kekayaan pangan, masyarakat tidak kekurangan pangan. Misal, semua jenis kuliner Nusantara ada dan semua enak-enak. Sehingga, saya meyakini Indonesia tak terkecuali Kaltim tidak akan kekurangan pangan dan masyarakatnya sehat,” jelasnya. (ADS/DISKOMINFO KALTIM)
Discussion about this post