Kaltim Siaga Karhutla, Titik Api Mulai Terpantau di Kutim dan Paser

Suriadi Said
2 Mei 2025 10:16
Kaltim 0
2 menit membaca

Samarinda, PRANALA.CO — Memasuki musim kemarau 2025, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) bergerak cepat menghadapi ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Berdasarkan prakiraan cuaca, kemarau tahun ini diperkirakan berlangsung sejak April hingga September. Sejumlah titik api pun sudah mulai terpantau, khususnya di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) dan Kabupaten Paser.

Kaltim sudah siap sedia menghadapi musim kemarau tahun ini. Memang benar, ada beberapa titik api yang sudah terdeteksi di Kutim dan Paser, namun BPBD telah turun tangan secara cepat,” tegas Wakil Gubernur Kalimantan Timur, Seno Aji, dalam keterangannya, Kamis (1/5/2025).

Seno menjelaskan, semua unsur sudah dikerahkan. Mulai dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Kehutanan, kelompok masyarakat peduli api, hingga unsur TNI dan Polri. Meski begitu, ia menekankan bahwa dukungan tambahan tetap sangat diperlukan, terutama dalam hal peralatan canggih untuk pemantauan titik api secara real-time.

“Kita sudah all-out dalam penanganan karhutla, namun bagaimanapun juga kami tidak bisa jalan sendiri. Dukungan peralatan dari BNPB akan sangat membantu kami melakukan langkah preventif agar lebih efektif,” ungkap Seno.

Isu karhutla di Kaltim juga menjadi perhatian serius pemerintah pusat. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Budi Gunawan sebelumnya menegaskan bahwa karhutla tidak boleh berkembang menjadi persoalan internasional. Pemerintah telah membentuk desk karhutla nasional guna mempercepat koordinasi antar-instansi.

“Presiden Prabowo Subianto secara khusus menekankan bahwa kita harus memastikan karhutla ini tidak menjadi bola panas di ranah internasional ataupun menyentuh aspek geopolitik kawasan. Target kita jelas, zero karhutla,” tegas Budi Gunawan.

Seno Aji kembali mengingatkan pentingnya antisipasi dini. Menurutnya, meski penanganan karhutla selama ini sudah cukup baik, tidak ada ruang untuk lengah.

“Karhutla bukan hanya soal bencana, tetapi juga menyangkut nama baik Indonesia di mata dunia. Mari kita semua waspada dan berkolaborasi,” tutupnya. (*)

 

Dapatkan berita terbaru PRANALA.co di Google News dan bergabung di grup Whatsapp kami

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *