pranala.co – Momentum penetapan Kalimantan Timur (Kaltim) sebagai ibu kota negara (IKN) baru Republik Indonesia (RI) menjadi modal utama para investor untuk menanamkan modal usaha di Benua Etam.
“Alhamdulillah, ditetapkan Kaltim sebagai ibu kota negara tentu menjadi kemudahan bagi para investor, khususnya Uni Eropa untuk menanamkan modal usaha di daerah ini. Sehingga turut membantu kesejahteraan rakyat,” ucap Wagub Kaltim H Hadi Mulyadi.
European Union ComprehensiveEconomicPartnershipAgreement (I-EU CEPA) atau Perjanjian Kemitraan Ekonomi Menyeluruh Indonesia dan Uni Eropa, dipimpin Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam Vincent Piket, di Samarinda, Selasa 26 Oktober 2021 malam.
Gubernur Kaltim Isran Noor ikut hadir dalam perjanjian kemitraan tersebut bersama perwakilan Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti. Agenda workshop digelar secara daring dan luring di Samarinda.
Ditetapkan Kaltim sebagai IKN baru juga tidak lain, karena kondisi geografis dan alam Kaltim masih bagus. Bahkan, telah berhasil meraih penghargaan Apresiasi Pembinaan Program Kampung Iklim (Proklim) atau penurunan emisi carbon.
Sebagai bukti lingkungan dan alam Kaltim itu baik adalah, adanya ekspor sarang burung walet ke luar negeri. Karena, kondisi alam dan hutannya masih bagus.
“Semoga, kondisi ini menjadi pendukung para investor Uni Eropa berinvestasi di Kaltim,” jelasnya.
Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam Vincent Piket merasa senang diterima dua pemimpin di Kaltim. Adapun dukungan para investor Uni Eropa, setelah kembali dari Kaltim segera disampaikan kepada para pengusaha di Uni Eropa. Termasuk potensi yang dimiliki Kaltim.
“Segera saya sampaikan kepada para investor di Uni Eropa. Kaltim sangat bagus alamnya,” jelas Vincent Piket.
Lewat jalinan kerja sama ini, Vincent optimis perekonomian dua negara akan meningkat selama 10 tahun ke depan. Kerja sama akan meningkatkan jumlah lapangan kerja, perdagangan bebas, dan pertumbuhan ekonomi negara di Indonesia dan Uni Eropa.
Discussion about this post