SAMARINDA – Kalimantan Timur (Kaltim) mengalami deflasi tahunan (year on year/y-on-y) sebesar 0,30 persen pada Februari 2025. Ini merupakan deflasi tahunan pertama sejak tahun 2024.
Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, Yusniar Juliana, dalam keterangan resminya yang disampaikan secara virtual, Senin (3/3/2025).
“Deflasi Februari 2025 di Kaltim merupakan deflasi tahunan pertama yang terjadi sejak tahun 2024,” ujar Yusniar.
Yusniar menjelaskan bahwa deflasi ini dipicu oleh penurunan harga di beberapa kelompok pengeluaran utama. Kelompok yang mengalami penurunan indeks terbesar antara lain:
- Perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga turun sebesar 11,76 persen.
- Perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga turun sebesar 0,31 persen.
- Transportasi mengalami penurunan sebesar 0,21 persen.
- Informasi, komunikasi, dan jasa keuangan turun sebesar 0,61 persen.
Sebaliknya, beberapa kelompok pengeluaran mengalami kenaikan indeks, antara lain:
- Makanan, minuman, dan tembakau naik 3,12 persen.
- Pakaian dan alas kaki naik 1,00 persen.
- Kesehatan mengalami kenaikan 1,92 persen.
- Rekreasi, olahraga, dan budaya meningkat 1,67 persen.
- Pendidikan naik sebesar 1,39 persen.
- Penyediaan makanan dan minuman/restoran meningkat 2,11 persen.
- Perawatan pribadi dan jasa lainnya mengalami kenaikan tertinggi, yaitu 7,34 persen.
Adapun beberapa komoditas yang mengalami inflasi berasal dari kelompok makanan dan barang konsumsi, seperti beras, cabai rawit, kopi bubuk, emas perhiasan, sampo, nasi dengan lauk, dan kue kering.
Deflasi di Berbagai Wilayah Kaltim
Dari empat kabupaten/kota yang menjadi cakupan Indeks Harga Konsumen (IHK) di Kaltim, tiga daerah mengalami deflasi, sementara satu daerah mengalami inflasi.
- Deflasi terdalam terjadi di Kabupaten Penajam Paser Utara, dengan angka 0,73 persen dan IHK 105,72.
- Deflasi terendah terjadi di Kabupaten Berau, yakni 0,56 persen dengan IHK 105,72.
- Sebaliknya, Kota Balikpapan mengalami inflasi sebesar 0,18 persen dengan IHK 106,36.
Secara bulanan (month to month/m-to-m), tingkat deflasi pada Februari 2025 tercatat 0,25 persen, sementara secara tahunan dari awal tahun (year to date/y-to-d), deflasi mencapai 1,24 persen. (*)
Dapatkan berita terbaru PRANALA.co di Google News dan bergabung di grup Whatsapp kami
Discussion about this post