PENYEBARAN angka virus corona atau COVID-19 di Kalimantan Timur (Kaltim) makin terkendali. Buktinya angka aktif dari wabah ini terus menurun jadi 6.855 dibanding sebelumnya sempat menyentuh 8.631 kasus 12 Februari 2021 lalu.
“Sepuluh hari terakhir ini penurunan angka pasien dirawat dan selesai isolasi lumayan tinggi. Semoga terus membaik,” ujar Sekretaris Satgas Penanganan COVID-19 Kaltim Yudha Pranoto seperti rilis resmi Pemprov Kaltim, Senin, 1 Maret 2021.
Meski demikian, penambahan kasus masih terjadi. Data dari Satgas COVID-19 Kaltim mengumumkan penambahan 437 kasus baru pada Senin ini. Lonjakan kasus itu berasal dari Berau 9 kasus, Kutai Barat 6, Kutai Kartanegara 213, dan Kutai Timur 5. Selain itu Paser 30 kasus, Penajam Paser Utara 2, Balikpapan 79, Bontang 66, dan Samarinda 27.
Penambahan pasien sembuh dilaporkan sebanyak 501 kasus. Meliputi Berau 37 kasus, Kutai Barat 21, Kutai Kartanegara 148, Kutai Timur 62, dan Mahakam Ulu 4. Diikuti Paser 35 kasus, Penajam Paser Utara 9, Balikpapan 87, Bontang 59, dan Samarinda 39 kasus.
Sepuluh kasus lain dilaporkan meninggal dunia berasal dari Berau, Kutai Barat, Kutai Timur, dan Paser masing-masing 1 kasus. Selain itu Kutai Kartanegara, Balikpapan, dan Bontang masing-masing 2 kasus.
Dengan demikian, akumulasi kasus COVID-19 di Kaltim telah mencapai 55.828 atau 1.500,2 kasus per 100 ribu penduduk dengan positif rate 24,1 persen. Total pasien sembuh 47.654 atau 85,4 persen dari akumulasi kasus positif dan pasien meninggal dunia 1.319 atau 2,4 persen. Menyisakan 6.855 kasus berstatus aktif atau masih dalam perawatan maupun isolasi mandiri.
“Bila ini konsisten kita lakukan dengan protokol kesehatan 5M yang ketat dan dukungan terhadap program vaksinasi, kita optimistis pandemik COVID-19 segera kita atasi,” sebutnya.
Dia menambahkan, angka kasus aktif saat ini merupakan yang terendah di Kaltim sejak 26 Januari 2021. Pada saat itu, jumlah kasus aktif di provinsi ini sebanyak 6.613. Sebelumnya, puncak kasus aktif COVID-19 Kaltim mencapai 8.631 pada 12 Februari 2021.
“Semoga tidak ada lagi ledakan kasus positif seperti terjadi beberapa waktu sebelumnya,” katanya.
Dia menambahkan, dengan perubahan itu maka terjadi penurunan pasien dirawat dan selesai isolasi. Persentase kesembuhan pun semakin meningkat jadi 85 persen.
Dirinya optimistis, penurunan pandemik COVID-19 Kaltim secepatnya akan tercapai, saat warga mentaati kebijakan Kaltim Steril dan PPKM mikro.
“Upaya pencegahan terus kami lakukan, salah satunya penyemprotan disinfektan di pemukiman warga,” ujar dia.
[DN|RIL]
Discussion about this post