PRANALA.CO, Bontang – Ajang pemilu kepala daerah (Pilkada) Bontang jangan dijadikan sumber perpecahan, permusuhan, dan membuat suasana kehidupan masyarakat tidak kondusif. Ajakan ini terucap dari Bakal Calon (Bacalon) Wakil Wali Kota Bontang, Joni Muslim, belum lama ini.
Bacalon Wakil Walikota Bontang, Joni Muslim menyebut integritas dan moralitas wajib dikedepankan dalam kampanye Pilkada 2020 Bontang, Kalimantan Timur. Dua hal itu dianggap jadi faktor penting menjaga kedamaian dan kondusivitas Kota Bontang, Kalimantan Timur.
“Integritas dan moralitas harus dikedepankan. Bagaimana kampanye dengan cara baik, tak saling menjatuhkan,” tuturnya.
Menurutnya, kampanye tak elok dijadikan sumber permusuhan bagi pendukung. Baik pendukung dirinya bersama Neni Moerniani, maupun pendukung pesaingnya Adi Darma – Basri Rase.
Selaku anak muda mewakili milenial. Dia berharap Pilkada Bontang tetap selalu aman. “Saya dari kecil diajarkan PSHT, diajarkan tata krama yang baik,” tuturnya.
“Dalam pemilu ada yang menang dan kalah. Perbedaan pilihan dalam pemilu adalah yang wajar. Perbedaan itu sesuatu yang harus dihormati,” imbuh Joni.
Pria berlatar belakang pengusaha ini meminta seluruh pendukung hingga relawannya untuk tidak menciderai pesta demokrasi dengan memainkan isu Suku, Ras dan Agama (SARA), menebar ujaran kebencian dan hoaks. Joni khawatir, hal-hal demikian bisa menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat.
“Jangan lakukan hal yang merusak dan politisasi sara. Sebaiknya bersaing secara sehat dengan kemampuan yang dimiliki. Kalau ingin dipilih sampaikan kelebihan keunggulan. Jual program, visi dan misi,” ajaknya.
“Bagi saya, Pak Adi Darma dan Pak Basri lebih dari sekadar kompetitor di kontestasi Pilkada Bontang. Saya sangat menghormati mereka sebagaimana saya menghormati senior-senior lainnya di dunia politik,” pungkas Joni. (Pariwara)
Pewarta: Junaidi/Rilis
Discussion about this post