pranala.co, BALIKPAPAN – Jembatan Pulau Balang penghubung Kota Balikpapan dengan Penajam Paser Utara, lokasi calon Ibu Kota Negara Indonesia di Kalimantan Timur diuji fungsi. Tujuannya, untuk melihat secara mendalam dari sisi kekuatannya saat menopang beban benda di jembatan.
Uji coba dilakukan menggunakan 61 truk dengan berat masing-masing 25 ton atau jika dikalkulasi seberat 1.525 ton. Ini dilakukan untuk mengetahui kekuatan jembatan. Sudah sesuai dengan desain dan kententuan secara teknik atau tidak.
Menurut Kepala Satuan Kerja (Satker) Pelaksana Jembatan Pulau Balang, Armen Adekristi, pengujian ini sudah dilaksanakan tiga hari. Dalam pelaksanaannya, uji beban jembatan dilakukan dengan memberikan beban setara 70 persen dari beban rencana maksimum.
Pengujian beban sendiri merupakan rangkaian pengujian yang harus dilalui Jembatan Pulau Balang sebelum dioperasikan. Sebelumnya, Jembatan Pulau Balang sudah dilakukan pengujian secara visual, pengukuran suhu temperatur, kecepatan angin, dan struktur jembatan.
“Ujian beban ini sebagai langkah memenuhi standar dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR),” katanya.
Dia berharap, pengujian Jembatan Pulau Balang dapat berjalan lancar. Sehingga jembatan mendapat sertifikat laik fungsi sebelum digunakan untuk masyarakat.
Sebagai pengingat. Sejak dibangun pada 2007 lalu hingga tersambung pada 2020 lalu, Jembatan Pulau Balang memerlukan waktu 13 tahun agar bisa dilintasi. Perlu diingat, jalur penghubung ini begitu penting bagi Balikpapan dan PPU, pasalnya waktu tempuh jadi singkat.
Sebelum ada jalur ini pengendara dari Balikpapan yang hendak menuju PPU dan ke Banjarmasin, Kalimantan Selatan serta kota lain, harus memutar melewati Sepaku, PPU dengan tambahan jarak sekitar 100 kilometer dan waktu tempuh 5 jam.
Belum lagi sebagian PPU bakal jadi ibu kota negara (IKN) baru, tentu Jembatan Pulau Balang begitu vital. Itu sebab DPRD Kaltim pun mendorong komitmen penyelesaian proyek ini secara cepat.
[ID]
Discussion about this post