SAMARINDA – Setelah 12 hari pencarian yang intensif, tim Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan alias Basarnas Samarinda akhirnya menemukan jasad bocah berusia 13 tahun yang tenggelam di Sungai Mahakam.
Koordinator Unit Siaga SAR Samarinda, Riqi Efendi, mengungkapkan bahwa penemuan tragis ini terjadi di kawasan Teluk Lerong, Samarinda, Kamis (4/7/2024) sekira pukul 16.15 Wita.
“Penemuan ini merupakan hasil kerja keras tim SAR gabungan yang terus memantau meskipun operasi pencarian resmi telah ditutup setelah tujuh hari,” kata Riqi.
Tim SAR menghadapi tantangan besar, termasuk cuaca yang tidak menentu. Namun mereka berhasil memaksimalkan berbagai metode pencarian seperti penyisiran permukaan air, penggunaan drone untuk pemantauan udara, dan alat echosounder untuk survei bawah air.
Proses identifikasi jasad dilakukan dengan hati-hati di RSUD AWS, dimana tim forensik memastikan bahwa jasad yang ditemukan adalah Fahri. Keluarga korban, meskipun sangat terpukul, tidak dapat mengenali kondisi jasad yang sudah tidak utuh.
Riqi juga menekankan pentingnya keselamatan di sekitar sungai, terutama bagi anak-anak. “Kami mengimbau masyarakat untuk selalu berhati-hati dan mengawasi anak-anak saat berada di sekitar Sungai Mahakam, untuk mencegah terulangnya tragedi serupa,” ujarnya.
Pencarian ini melibatkan kolaborasi antara Basarnas Samarinda, Tim Polair Polda Kaltim, KSOP, Satpolair Polresta Samarinda, dan relawan lokal, yang terus berkoordinasi untuk memastikan keselamatan masyarakat di sekitar perairan.
Dengan harapan agar kejadian seperti ini tidak terulang, Basarnas Samarinda terus memperkuat kesadaran akan pentingnya keselamatan di sekitar perairan Sungai Mahakam dan terus mendorong upaya preventif. (*)
*) Dapatkan berita terbaru PRANALA.co di Google News dan bergabung di grup Whatsapp kami
Discussion about this post