pranala.co – Program Wifi gratis Pemkot Bontang dikeluhkan warga. Kebanyakan dari mereka memilih untuk tidak menyambungkan gawai ke jaringan itu. Karena dianggap lelet alias kualitas jaringannya buruk.
Seperti diungkap pemuda kerap menghabiskan waktu nongkrong di Lapangan Bessai Berinta, Alfian. Meski di layar gawai memunculkan daftar wifi gratis, dari tiga jaringan tersedia, kadang tidak dapat tersambung.
“Kalau pun muncul namanya, jaringan internetnya tidak tersedia,” katanya kepada pranala.co, Senin (31/10/2022).
Dia bilang, bila jaringan itu aktif akan sangat membantunya dalam bekerja. Terlebih bisa menghemat paket data yang dibeli secara mandiri.
Dirinya pun berharap agar Pemkot Bontang melalui Diskominfo Bontang, dapat memberikan perhatian lebih untuk fasilitas pemerintah yang dinikmati publik.
“Kerja dong, jangan program ini hanya sekadar formalitas saja buat menggugurkan kewajiban,” seru Alfian.
Senada, pemilik salah satu kedai kopi di Lang-Lang, Mulyani menyatakan adanya wifi gratis sebenarnya dapat membantu dalam melakukan promosi dagangannya. Demi mengembangkan usaha kecil miliknya.
Namun, sejak tiga bulan belakangan ini wifi sudah tak dapat dia nikmati. Bahkan sejak awal pemasangan, wifi sudah timbul tenggelam alias sering kehilangan jaringan.
“Jadi saya beli paket sendiri, buat internetan dan putar musik di warung,” terang Yani sapaan dia.
Menjawab keluhan itu, Kepala Bidang Penyelenggara e-government Diskominfo Bontang, Taufiqurrahman mengatakan pihaknya bakal melakukan pengecekan lapangan.
“Nanti kami coba cek lapangan,” katanya saat dikonfimasi.
Dia bilang, di lokasi tersebut tersedia model jaringan yang berbeda. Memakai vendor dari ikon plus. Tetapi dalam penanganan jaringan, memakai teknisi dari PT Telkom.
Taufiq menyebut, pihaknya telah sering menerima laporan dari user seputar Lang-Lang. Namun ihwal eksekusi tergantung dari kesigapan pihak ketiga untuk melakukan perbaikan jaringan.
“Kami sudah sering terima laporan kalau di Lang-Lang itu, laporan juga sudah diteruskan ke pihak ketiga, tapi belum ada laporan balik terkait perbaikan,” terangnya.
Ihwal dugaan publik soal pembayarannya wifi gratis yang menunggak, Taufiq membantah. Dia mengatakan, program tersebut sudah kontrak dengan pihak ketiga hingga Desember mendatang.
Ia berharap agar vendor dapat bekerja sama dengan baik. Memberikan laporan perbaikan dan sigap bila menerima laporan.
“Kami menunggu hasil monitor lapangan dari pihak vendor, biar jadi bahan evaluasi kami di Desember 2022 nanti,” pintanya.
Sebagai informasi, program wifi gratis merupakan jawaban dari visi-misi pasangan pemimpin daerah Basri-Najirah kala kampanye 2019 lalu. Pemerintah menggelontorkan anggaran senilai Rp 1,5 miliar. Dipasang di 251 titik di 15 kelurahan di Bontang. Sekira 1.500 user, diklaim menikmati kecepatan internet sampai 20 Mbps. (*)
*) Dapatkan berita terbaru PRANALA.co di Google News dan bergabung di grup Whatsapp kami
Discussion about this post