pranala.co – Nasib nahas menimpa seorang remaja berinisial DP (17) yang dikabarkan hilang tenggelam di perairan Sungai Mahakam, Samarinda, Kalimantan Timur pada Ahad (6/2) sore.
Tenggelamnya korban berawal dari candaan yang berujung nestapa. Diketahui, sebelum tenggelam korban sempat bercanda melempar sandal jepit milik rekan-rekannya.
Canda tawa yang terjadi kala itu tidak berlangsung lama. Tatkala salah satu rekan korban berinisial RS (14) menangis. Teman perempuan DP itu marah, karena sepasang sandal miliknya dilempar korban ke aliran Sungai Mahakam.
Korban yang tak enak hati kemudian berinisiatif untuk terjun ke sungai mengambil sepasang sandal itu. Awalnya, korban yang berenang ke tengah sungai berhasil meraih satu sandal. Namun, ketika hendak mengambil sepasang sandal lainnya, korban tiba-tiba terseret arus sungai.
Sebelum hilang, DP sempat timbul tenggelam dan hanyut terseret arus hingga sejauh 600 meter ke arah hilir Sungai Mahakam. Akhirnya DP benar-benar tidak timbul ke permukaan.
Teman-teman korban yang melihat kejadian itu lantas meminta pertolongan warga. Nahas, DP tak berhasil diselamatkan dan hilang tenggelam di Sungai Mahakam. Kejadian ini pun dilaporkan warga ke Polisi dan diteruskan ke Tim SAR guna dilakukan upaya pencarian.
Meski tim SAR gabungan telah melakukan penyisiran hingga sejauh radius tiga kilometer namun korban belum berhasil ditemukan hingga Senin (7/2) sore.
“Upaya pencarian hari ini sudah kami lakukan dengan mengerahkan dua regu,” kata Kasi Ops Basarnas Kaltim Basri di posko pencarian.
Lanjut dia, regu pertama menggunakan rubber boat Basarnas mencari di sekitar TKP. Regu kedua pencarian menggunakan speed boat ke arah hilir dan hingga sore ini korban belum ditemukan,” ungkap
Basri mengatakan, metode pencarian dilakukan dengan menyisir permukaan sungai Mahakam hingga sejauh tiga kilometer ke arah hilir. Radius pencarian akan diperluas sesuai kebutuhan.
“Kalau masih nihil ditemukan, kami akan tambah lagi radius pencariannya,” ucap dia.
Sedangkan untuk metode penyelaman, kata Basri, belum bisa dilakukan, sebab kondisi arus bawah Sungai Mahakam yang begitu deras ditambah minimnya jarak pandang.
“Kondisi sungai yang tidak memungkinkan, makanya tidak direkomendasikan. Kalau kendala tidak ada, tapi tadi hujan jadi pencarian sempat dihentikan dan kembali dilanjutkan,” kata dia. [mc]
Discussion about this post