pranala.co – Berangkat dari situasi pandemi virus corona yang mengharuskan selalu mencuci tangan, perlu adanya alat pencuci tangan otomatis tanpa menyentuh keran air.
Permasalahan kecil itulah yang melatarbelakangi dosen dan mahasiswa Teknik Elektro Sekolah Tinggi Teknologi (Stitek) Bontang berkolaborasi menciptakan wastafel cerdas yang ramah lingkungan untuk meminimalisir sentuhan (touchless).
Pembina Stitek Bontang Multi Engenering (SME), Akbar mengatakan Inovasi tersebut digagas pimpinan kampus, Ketua Prodi dan tim SME. Tim SME sendiri memiliki delapan anggota mahasiswa Teknik Elektro dan beberapa dosen.
Kata dia perakitan wastafel tersebut memakan waktu satu bulan lamanya. Serta menelan dana sebesar Rp 2 juta. “Seminggu kajian lebih dulu sisanya perakitan,” kata Akbar, Jumat (24/9).
Dinamakan wastafel cerdas sebab di lengkapi fitur teknologi sensor yang ditopang pengisi daya. Pengguna cukup berdiri di depan wastafel berjarak 25 sentimeter. Maka, secara otomatis air akan mengalir dari keran. Begitulah cara kerja wastafel cerdas ramah lingkungan.
“Alat ini tahan tiga hari tiga malam. Apabila dayanya habis (power bank) maka cukup di-carger satu jam sudah bisa dipakai lagi,” jelasnya.
Menghabiskan budget sebesar Rp 2 juta, wastafel ramah lingkungan siap difungsikan. Pun, wastafel ramah lingkungan ini didesain untuk meminimalisir penggunaan air secara berlebihan. Serta mampu menampung 25 liter air. “Limbah air yang telah digunakan di tampung dalam sebuah wadah jadi tidak tercecer kemana-mana,” imbuh Akbar.
Ia berharap ke depannya wastafel cerdas ramah lingkungan ini bisa difungsikan di tempat pelayanan umum dan rumah beribadah. “Kedepannya akan kami perbanyak. Bisa saja nanti disumbangkan ke masjid dan lainnya,” ucapnya.
Di lokasi sama, Ketua Prodi Teknik Elektro, Arfittariah ungkap dalam proyek pembuatan wastafel ini, dirinya hanya mengakomodir anggota dari seluruh mahasiswa teknik elektro.
“Sebagai ketua prodi yang baru dalam proyek ini saya dilibatkan untuk sesi acara,” tandasnya. **
Penulis: Lutfi Rahmatunisa’
Discussion about this post