Pangkep, PRANALA.CO — Sebanyak 310 calon jemaah haji asal Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep) dipastikan siap diberangkatkan ke Tanah Suci. Kepastian ini ditandai dengan pelepasan resmi Bupati Pangkep, Muhammad Yusran Lalogau (MYL), dalam kegiatan manasik haji terakhir tingkat kabupaten yang digelar di Ruang Pola Kantor Bupati, Kamis (24/4/2025).
Jemaah yang terbagi dalam tiga kelompok terbang (kloter) 16, 18, dan 26, itu akan bergabung dengan rombongan dari berbagai daerah lain, termasuk Luwu, Sulawesi Barat, hingga Maluku dan Kota Makassar.
Prosesi pelepasan berlangsung khidmat, ditandai dengan pengalungan tanda pengenal kepada jemaah termuda dan tertua: M. Alif Marwan (26) asal Kecamatan Minasate’ne dan Malusu (89) dari Kecamatan Bungoro. Momentum ini menjadi simbol semangat keberagaman dan kekompakan di antara para jemaah.
Dalam sambutannya, Bupati MYL berpesan agar seluruh jemaah menjaga kesehatan, kekompakan, serta menjadikan perjalanan haji ini sebagai momentum spiritual.
“Untuk jemaah yang masih muda, bantulah orang tua kita semua. Gunakan hati untuk saling membantu. Fokuskan diri untuk beribadah dan jaga stamina,” pesan MYL.
MYL juga mengingatkan para petugas kloter agar menjalankan tugasnya secara maksimal demi memastikan kenyamanan dan keselamatan seluruh jemaah asal Pangkep.
Kegiatan manasik juga diisi dengan materi mendalam dari Kepala Kanwil Kemenag Sulsel, H. Ali Yafid. Ia menekankan dimensi sufistik dari ibadah haji, yang bukan hanya ritual fisik, tetapi juga sarana pensucian jiwa dan pendekatan diri kepada Sang Khalik.
“Haji adalah janji spiritual. Talbiyah itu bukan sekadar bacaan, tapi komitmen total untuk memenuhi panggilan Allah SWT,” ujar Ali Yafid.
Ia menguraikan filosofi dari setiap rukun haji, mulai dari Sa’i yang mencerminkan perjuangan hidup seperti yang dilakukan Siti Hajar, hingga Tahallul yang melambangkan upaya membersihkan dosa, digambarkan lewat simbol rambut hitam yang dicukur.
Melontar jumrah pun tak luput dari penjelasan: simbol perlawanan terhadap godaan setan yang menjadi refleksi spiritual dalam kehidupan sehari-hari.
“Di Arafah, semua sama. Tak ada kaya, miskin, pejabat, atau rakyat. Semua dalam satu kesucian niat dan niqab yang sama: ihram,” imbuhnya.
Kepala Kantor Kemenag Pangkep, H. Nur Halik, menyampaikan pembagian jadwal keberangkatan jemaah: Kloter 16: 115 jemaah, masuk asrama 10 Mei 2025, bergabung dengan jemaah Luwu; Kloter 18: 111 jemaah, masuk asrama 12 Mei 2025, bergabung dengan jemaah Sulawesi Barat; Kloter 26: 85 jemaah, masuk asrama 18 Mei 2025, bergabung dengan jemaah Maluku dan Makassar.
Acara pelepasan turut dihadiri Sekretaris Daerah Pangkep, unsur Forkopimda, para kepala OPD, serta tokoh-tokoh agama dan masyarakat. Materi manasik disampaikan pula oleh Sesditjen PHU Kemenag RI, HM Arfi Hatim, dan Kabid PHU Kanwil Kemenag Sulsel, Ikbal Ismail. (*)
Dapatkan berita terbaru PRANALA.co di Google News dan bergabung di grup Whatsapp kami
Discussion about this post