DINAS Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu alias DPMPTSP Kaltim mengakui terbatasnya infrastruktur di Kaltim menjadi salah satu kendala untuk meyakinkan para investor.
Kepala Bidang (Kabid) Promosi Penanaman Modal DPMPTSP Kaltim, Arie NN Oetomo menyebut, para investor mesti mempertimbangkan kemudahan akses infrastruktur.
Jarak dan waktu tempuh jadi hal krusial bagi calon investor sebelum berinvestasi di suatu daerah. Kedua hal tersebut bergantung dengan infrastruktur.
“Jadi sebetulnya, infrastruktur yang belum memadai itu menghambat kami untuk investor masuk ke Kaltim,” jelas Arie.
Selama ini, ujar Arie, banyak investor yang mempertimbangkan banyak hal sebelum tanamkan modalnya. Salah satu yang dinilai adalah mengenai kondisi lapangan, apakah menunjang atau tidak.
“Kemudian transportasi antara bahan baku ringan dan tempat industri itu dekat atau jauh? Itu kan jadi pertimbangan semua. Ada hitung-hitungannya,” tambah dia.
Namun jika investor merasa kawasan tertentu tak sesuai dengan keinginannya, maka bisa saja investor pindah ke tempat lain.
Kendati begitu, dia berharap hal tersebut tak terjadi di Kaltim. Sebab pihaknya selalu berusaha untuk mempromosikan potensi dan peluang yang ada.
“Kawasan-kawasan yang kami tawarkan ke calon investor itu, lebih ke tempat industrinya. Artinya, yang tidak ada masalah lagi dan mereka sudah bisa masuk ke situ,” ujarnya lagi.
Penawaran dan promosi investasi yang sejauh ini telah dilakukan ada ke Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Maloy di Kutai Timur (Kutim), Kawasan Industri Kariangau di Balikpapan atau Kawasan Industri Kariangau di Penajam Paser Utara (PPU).
Penawaran dan promosi itu sudah dilakukan DPMPTSP Kaltim sejak jauh hari. Hingga saat ini pun masih berlangsung.
“Kami di sini terus mengupayakan. Mereka kan melihat kondisi ini, belum ketemu-ketemu juga posisi yang cocok. Akhirnya tetap kami promosikan potensi dan peluang investasinya,” tuntasnya. (ADS/DPMPTSP KALTIM)
Discussion about this post