DINAS Kesehatan di kabupaten dan kota di Kalimantan Timur terus mengimbau kepada alumni peserta Ijtima Ulama atau yang memiliki riwayat perjalanan dari Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan untuk melapor ke masing-masing fasilitas kesehatan terdekat.
Imbauan ini diberikan karena banyaknya eks peserta Ijtima Zona Asia di Gowa dari Kaltim yang mengikuti kegiatan tersebut. Walaupun akhirnya kegiatan yang rencananya berlangsung pada 19-22 Maret lalu namun batal dilaksanakan, tetapi ribuan jemaah sudah berdatangan.
“Total tracing yang dapat dilakukan oleh teman-teman kabupaten dan kota baru sebanyak 744 orang per Selasa (14/4). Samarinda yang paling besar (jumlah orang yang berangkat). Kita harapkan kesadaran dari para peserta yang sudah sampai di Gowa untuk melapor,” tegas Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim, Andi Muhammad Ishak, Rabu (15/4).
Andi menjelaskan, hingga saat ini telah terdata sebanyak 744 orang dan telah ditemukan tujuh orang Positif virus Corona atau Covid-19, peserta berstatus Pasien Dalam Pengawasan sebanyak 32 dan Orang Dalam Pengawasan (ODP) sebanyak 152 orang serta Orang Tanpa Gejala (OTG) sebanyak Sembilan orang.
“Rata-rata yang saat ini berstatus PDP di Sembilan kabupaten dan kota di Kaltim kita temukan melalui rapid test atau tes cepat. Kita terus telusuri dengan siapa saja mereka kontak erat termasuk dengan anggota keluarga,” ujarnya.
Sementara itu, dari 2.350 rapid test yang telah dibagikan ke kabupaten dan kota di Kaltim, sebanyak 1.635 unit atau 76,34 persen telah terpakai. Sebanyak 1.565 orang ditemukan Negatif dan 65 orang reaktif atau Positif terhadap rapid test ini.
Dari 65 orang yang Positif, ternyata hasil tracing menunjukan 55 orang memiliki riwayat perjalanan ke Kabupaten Gowa, Sulsel mengikuti Tablig Ijtima Gowa. Dalam pemeriksaan cepat ini, jika terlihat tidak reaktif (Negatif) terhadap hasil tes, belum berarti bebas dari virus mematikan ini karena hanya satu kali tes. Rapid test diperlukan dua kali dalam tujuh hari ke depannya untuk di tes ulang.
“Mengimbau untuk yang telah satu kali tes untuk datang kembali ke fasilitas kesehatan terdekat untuk melakukan tes ulang yang ke dua. Atau warga dapat menghubungi call center 112 untuk pelaporan,” harap Andi. (*)
Discussion about this post