Harga Bitcoin Tembus USD 104 Ribu

Suriadi Said
8 Jun 2025 22:50
2 menit membaca

Pranala.co, KALTIM — Harga Bitcoin (BTC) melonjak tajam menembus level USD 104.000 pada pembukaan Wall Street, Jumat (6/6). Data Cointelegraph Markets Pro dan TradingView menunjukkan kenaikan sebesar 2,5 persen hingga menyentuh USD 104.709—nyaris tembus USD 105.000.

Kenaikan harga ini terjadi di tengah membaiknya sentimen pasar. Salah satu pemicunya adalah perseteruan panas antara Presiden AS Donald Trump dengan CEO SpaceX, Elon Musk.

Namun, bukan hanya itu. Pasar juga mulai mencermati potensi inflasi baru, seiring dengan kritik Trump terhadap bank sentral AS (The Fed).

Lewat akun Truth Social, Trump menulis sindiran keras:

“‘Terlambat’ di The Fed adalah bencana! Eropa telah melakukan 10 kali pemangkasan suku bunga. Kami? Tidak satupun!”

Trump memang kerap menyuarakan kritik terhadap Ketua The Fed, Jerome Powell, sejak awal tahun. Ia juga berkali-kali menuntut pemangkasan suku bunga demi mendongkrak ekonomi.

Langkah The Fed yang dinilai lambat dalam mengambil kebijakan membuat investor kembali melirik aset berisiko tinggi seperti kripto.

Meski Bitcoin mencetak rekor harian, sejumlah analis mengingatkan adanya potensi koreksi tajam dalam waktu dekat.

Salah satunya datang dari trader populer dengan nama samaran TheKingfisher. Dalam unggahannya di platform X (sebelumnya Twitter), ia menyebut adanya ketidakseimbangan likuiditas yang berbahaya.

Menurutnya, terdapat klaster besar posisi long di kisaran USD 99.000 hingga USD 102.000 yang rentan terlikuidasi. Sementara itu, likuidasi short di atas USD 104.500 relatif minim.

“Ini zona magnetik besar di bawah harga sekarang. Ketidakseimbangan antara permintaan dan penawaran bisa memicu penurunan mendadak,” tulisnya.
“Orang awam melihat ini sebagai dukungan harga. Kami melihat jebakan likuidasi.”

Dengan tensi politik di AS dan sikap The Fed yang belum pasti, pasar kripto masih akan bergerak dinamis.

Investor disarankan untuk lebih waspada terhadap pergerakan jangka pendek. Lonjakan harga seperti ini memang menggiurkan, namun juga bisa menjadi sinyal awal koreksi jika pasar terseret ke “liquidity cascade”.

Tetap pantau dinamika global, kebijakan moneter, serta volume likuidasi yang berpotensi menjadi pemicu volatilitas harga Bitcoin dalam beberapa hari ke depan. [RE]

 

Dapatkan berita terbaru PRANALA.co di Google News dan bergabung di grup Whatsapp kami

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *