PEMERINTAH Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur menggratiskan biaya rapid test bagi mahasiswa dan calon mahasiswa yang akan melanjutkan studi di luar Kabupaten Kutai Kartanegara. Kepala Dinas Kesehatan Kutai Kartanegara, Martina Yulianti mengatakan keputusan tersebut diambil sesuai dengan kesepakatan Satuan Tugas Gugus Tugas Percepatan Penanganan Penyebaran COVID-19 di Kukar.
“Pelaksanaan rapid test bagi mahasiswa dan pelajar ini dilakukan sampai selesai pendaftaran sekolah, dan waktu pelayanan Senin sampai Jumat,” Kata Martina saat meninjau pelaksanaan Rapit Tes di Dinas Kesehatan, Senin (6/7).
Disinggung mengenai kuota, Martina mengaku belum mengetahuinya. Namun ia mengatakan, surat keterangan rapit test diperlukan untuk mahasiswa yang ingin kembali ke kampusnya di luar daerah atau mahasiswa yang baru mendaftar, termasuk pelajar yang akan masuk sekolah.
“Mereka ini generasi muda kita yang harus kita lindungi, dan pemerintah membebaskan biaya rapidnya di seluruh Puskesmas yang ada di Kukar,” kata Martina.
Untuk syarat, Martina menyebut hanya perlu membawa kartu identitas diri (KTP/Kartu Pelajar), fotokopi bukti pendaftaran masuk sekolah/pesantren/perguruan tinggi dan jadwal tes masuk. Dia menegaskan, kegiatan rapid test ini tidak dipungut biaya.
Lebih lanjut, kegiatan rapid test gratis ini disambut positif oleh siswa. Salah satunya Muhammad Ibnu Zein (18) warga Gang Kutai Kecamatan Loa Janan Kabupaten Kutai Kartanegara. Pagi tadi, hasil rapid testnya dinyatakan nonreaktif dari Puskesmas Loa Janan Kukar. Zein berniat mendaftar kuliah di Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda.
“Sangat terbantu dengan program pemerintah yang memberikan pelayanan rapit tes gratis bagi pelajar dan mahasiswa. Hari ini rencananya akan menyerahkan surat rapid dan rencananya besok akan mengikuti tes UMPTN di Unmul,” tutupnya.
Kebijakan serupa juga dilakukan Pemkot Bontang. Mulai Jumat (3/7) dilakukan screening massal dengan sasaran para siswa baru lulus pendidikan menegah atas.
Kebijakan tersebut diambil Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni sekaligus ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Bontang guna meluaskan sasaran screening. Sekaligus membantu para postgraduate dalam memenuhi persyaratan hasil rapid dari perguruan tinggi dalam Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK).
Posedur dan tata laksana rapid tes tetap berlaku. Jika ada hasil reaktif dilakukan screening ulang ataupun tindak lanjut swab. Jika hasilnya non reaktif akan diberikan Surat Keterangan.
Surat hasil rapid test menjadi salah satu syarat administrasi para calon mahasiswa yang akan berkuliah di Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda, Kalimantan Timur.
Nah, bagi calon mahasiswa Unmul asal Bontang bakal mendapatkan rapid test gratis dari Pemerintah kota setempat. “Iya, Pemkot akan membantu persyaratan administrasi itu dengan rapid test gratis,” ujar Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni saat dikonfirmasi. (*)
Discussion about this post