pranala.co – Untuk menetralisir paham – paham radikal melalui pendekatan interdisipliner, Polres Bontang melalui Sat Intelkam menggelar giat pembinaan wawasan kebangsaan atau deradikalisasi paham ISIS kepada eks simpatisan Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS) yang ada di Bontang, Rabu (21/7).
Kapolres Bontang AKPB Hanifa Martunas Siringoringo melalui Kabag Humas Polres Bontang AKP Suyono menerangkan giat deradikalisasi ini merupakan tindakan pencegahan kontraterorisme atau strategi untuk menetralisir paham-paham yang dianggap radikal dan membahayakan, dengan cara pendekatam emosional dan mengarahkan tanpa kekerasan.
“Alhamdulillah, eks ISIS M. Muchlis Ansyori yang sempat memiliki Densus 88 2016 lalu sudah mendukung NKRI,” kata Suyono.
Kata Yono sapaan akrabnya, Muchlis hanyalah penggemar fanatik organisasi yang berlabelkan ISIS. Dengan memajang bendera ISIS di kamarnya 5 tahun silam. Deradikalisasi pun dilakukan terhadapnya untuk mengembalikan Marwah Muchlis yang sejatinya merupakan warga negara Indonesia (WNI).
“Yang bersangkutan sudah mulai berubah (tidak lagi fanatik ISIS),” kata Yono.
Selama Giat berlangsung, Yono melihat perubahan pada diri Muchlis yang lebih nasionalis, cinta NKRI dan fokus dengan keluarga.
Sambil melakukan deradikalisasi, pihak Polres Bontang juga menyalurkan paket sembako kepada Muchlis. Hal tersebut dilakukan sekaligus menyongsong hari kemerdekaan Republik Indonesia.
“Bentuk cinta tanah air Muchlis tunjukan dengan mengibarkan bendera merah putih di kediaman Muchlis beserta keluarganya,” imbuhnya.
Sebagai informasi, 27 Januari 2016 lalu M Muchlis memiliki Densus 88 Antiteror di Perumahan BTN Pupuk Kaltim, Bontang, Kalimantan Timur. Muchlis diketahui menyimpan dua bendera ISIS yang salah satunya dibentangkan di kamarnya. (*)
Discussion about this post