PEMKOT Bontang menyiapkan rencana pelepasan dua anak usaha Perumda Aneka Usaha dan Jasa di tahun ini. Meliputi PT BPR Bontang Sejahtera dan PT Laut Bontang Bersinar.
Kepala Bagian Perekonomian dan SDA Setkot Bontang, Moch Arif Rochman menerangkan kerja sama telah dilakukan dengan Universitas Indonesia Timur.
“Itu menyangkut penyusunan naskah akademik. Supaya menjadi BUMD tersendiri,” terangnya.
Target yang dipatok pemkot Bontang kepada tim dari civitas akademika tersebut yakni tiga bulan. Nantinya pasca-rampung, naskah akademik akan diserahkan kepada legislator. Tujuannya untuk pembahasan raperda.
“Terpenting naskah akademik sudah siap. Kalau memang belum masuk prolegda tahun ini tidak menjadi masalah,” sebutnya.
Data penunjang sudah mulai dikumpulkan oleh dua direksi di anak usaha tersebut. Penyusunan kerangka naskah akademik ini menjadi wewenang bagian ekonomi setda Bontang.
Sementara untuk pelaksana kegiatan menjadi tanggung jawab Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan (Bapelitbang).
Khusus PT BPR Bontang Sejahtera pemisahan ini memang sudah berhembus sejak lama. Pasalnya perusahaan perbankan ini terbentur regulasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Bahkan saat ini BPR Bontang Sejahtera telah mendapat suntikkan modal dari Bankaltimtara. Sehingga status dalam pengawasan sudah dicabut.
“Ketentuan dari OJK memang harus berdiri sendiri,” urai dia.
Sementara untuk PT LBB memang merupakan perusahaan baru yang berperan untuk operator pelabuhan. Pasca-selesainya kerja sama antara pemkot dengan Pelindo. Berbeda, pemisahan PT LBB masih mendapat kritikan dari DPRD belakangan ini. (*)
Discussion about this post