Ekspor Kaltim Lesu, Tapi Surplus Dagang Masih Mengalir Deras

Suriadi Said
9 Jun 2025 21:45
2 menit membaca

Pranala.co, SAMARINDA – Ekspor Kalimantan Timur (Kaltim) kembali melambat periode April 2025. Namun, neraca dagang provinsi ini masih tetap tangguh: surplus besar tetap tercatat.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, Yusniar Juliana, menyebut nilai ekspor pada April 2025 hanya mencapai US$1,54 miliar. Angka ini turun 9,69 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

Penyebab utamanya, kinerja ekspor migas dan nonmigas yang sama-sama melemah. Migas ambles 18,80 persen, nonmigas terkoreksi 8,79 persen.

Meski begitu, sepanjang Januari hingga April 2025, Kaltim masih mencatat ekspor total sebesar US$6,74 miliar.

Komoditas tambang tetap menjadi raja ekspor. Kontribusinya bahkan mencapai 71,33 persen terhadap total ekspor Kaltim selama empat bulan pertama 2025.

Negara tujuan ekspor terbesar masih dikuasai tiga nama lama: Tiongkok, India, dan Filipina.

Impor Naik Tipis, Barang Kapal Meroket

Di sisi lain, impor Kaltim pada April justru naik. Tipis saja, 1,96 persen dibanding Maret. Tapi cukup menarik. Nilainya mencapai US$381,36 juta.

Kenaikan ini didorong oleh lonjakan impor nonmigas yang naik tajam 34,58 persen, meskipun impor migas turun 6,02 persen.

Yang mencolok: kelompok barang kapal, perahu, dan struktur terapung naik drastis hingga 363,76 persen. Sebaliknya, impor produk kimia justru mencatat penurunan terdalam.

Barang-barang nonmigas itu paling banyak datang dari Tiongkok, Malaysia, dan Amerika Serikat. Tiga negara ini mendominasi jalur impor ke Kaltim sepanjang Januari-April.

Meski ekspor menurun dan impor naik, neraca perdagangan Kaltim masih mencatatkan surplus besar. Pada April saja, surplus perdagangan mencapai US$1,16 miliar.

Penyumbang utama tetap sektor nonmigas, dengan surplus US$1,32 miliar. Sementara sektor migas justru defisit US$157,32 juta.

Secara total, neraca perdagangan Kaltim selama Januari–April 2025 mencatat surplus fantastis: US$5,13 miliar.

Sederhananya, meski angin ekspor melambat dan impor sedikit naik, kapal ekonomi Kaltim masih melaju dengan angin di layar. Masih surplus. Masih stabil. Masih menjanjikan. [RIL/DIAS]

 

Dapatkan berita terbaru PRANALA.co di Google News dan bergabung di grup Whatsapp kami

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *