BONTANG – Pertumbuhan ekonomi Kota Bontang tanpa sektor minyak dan gas (migas) menunjukkan tren positif sejak 2019 hingga 2023. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bontang mencatat bahwa meskipun mengalami beberapa fluktuasi, ekonomi kota ini tetap menunjukkan kemajuan yang stabil.
Pada 2020, laju pertumbuhan ekonomi tanpa migas tercatat sebesar 2,40 persen, menurun dari tahun sebelumnya yang mencapai 6,66 persen. Namun, memasuki tahun 2021, pertumbuhan ekonomi kembali meningkat menjadi 3,84 persen. Pada 2022, pertumbuhan ekonomi mencapai 5,35 persen sebelum sedikit melambat menjadi 4,41 persen pada 2023.
Kepala BPS Bontang, Widiyantono menjelaskan dalam laporannya bahwa peningkatan pertumbuhan ekonomi tanpa migas ini sebagian besar didorong oleh peningkatan produksi di berbagai sektor usaha. Khususnya konstruksi, penyediaan akomodasi dan makan minum, jasa keuangan, serta perdagangan besar dan eceran termasuk reparasi mobil dan sepeda motor.
Sektor usaha mikro kecil (UMK) memainkan peran penting dalam perekonomian Kota Bontang. Berdasarkan data Sensus Ekonomi 2016 yang dirilis oleh BPS, dari 17.142 usaha/perusahaan di Kota Bontang, sebanyak 16.642 atau 97,08 persen merupakan UMK. Usaha-usaha ini menyerap sekitar 37.803 tenaga kerja atau sekitar 63,54 persen dari total tenaga kerja di kota ini.
Widiyantono menekankan pentingnya sektor UMK dalam perekonomian Kota Bontang. “Keberadaan usaha mikro kecil merupakan tulang punggung perekonomian kota ini. Mereka tidak hanya menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar tetapi juga mendukung keberlanjutan ekonomi lokal,” ujarnya.
Meskipun perusahaan-perusahaan besar di Kota Bontang telah memicu berbagai kegiatan ekonomi, ketergantungan yang terlalu tinggi pada sektor ini memiliki risiko jangka panjang.
Oleh karena itu, Widiyantono menyarankan perlunya terobosan-terobosan baru dari pemerintah dan swasta untuk mendiversifikasi ekonomi dan menciptakan lebih banyak lapangan kerja.
“Diversifikasi ekonomi adalah kunci untuk mengurangi ketergantungan pada sektor-sektor tertentu. Inovasi dan investasi di sektor-sektor baru yang memiliki potensi pertumbuhan tinggi perlu didorong untuk menciptakan ekonomi yang lebih berkelanjutan dan tangguh,” tambah Widiyantono. (*)
1 tahun lalu
[…] Keberhasilan Siti Yara bukan hanya kemenangan personal, tetapi juga menjadi simbol penting bagi representasi perempuan di dunia politik, khususnya di Bontang. Sebagai satu-satunya perempuan di parlemen, Yara membawa harapan besar bagi kaum perempuan untuk memiliki suara lebih kuat dalam pengambilan keputusan di tingkat lokal. […]