SAMARINDA – Sekretaris Daerah Kalimantan Timur (Kaltim), Sri Wahyuni, secara resmi menutup acara East Borneo International Folklore Festival (EBIFF) 2024 di Lapangan Gor Kadrie Oening, Samarinda, Selasa (30/7/2024) malam.
Festival berskala internasional ini berlangsung selama lima hari, mulai dari 26 hingga 30 Juli 2024, dan berhasil menarik ribuan pengunjung dari berbagai daerah.
Penutupan EBIFF 2024 dihadiri sejumlah pejabat penting, termasuk Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekdaprov Kaltim, M. Syirajuddin, serta unsur Forkopimda Kaltim.
Selain itu, para delegasi peserta EBIFF 2024 dari Amerika Serikat, Bulgaria, Jepang, Taiwan, Mesir, Korea Selatan, dan Polandia juga turut hadir bersama sejumlah pejabat daerah dan tamu kehormatan internasional.
Dalam sambutannya, Sri Wahyuni menyatakan apresiasi yang besar terhadap penyelenggaraan East Borneo International Folklore Festival (EBIFF) Tahun 2024.
“Kebersamaan dan saling mengapresiasi budaya antar bangsa dan budaya daerah telah terbangun selama festival ini berlangsung,” ujar Sri Wahyuni.
Mantan Kadis Pariwisata Kaltim ini juga mengungkapkan bahwa kelancaran dan kesuksesan EBIFF 2024 tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak, termasuk jajaran panitia penyelenggara.
“Oleh karena itu, pada kesempatan yang baik ini, izinkan kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang membantu mensukseskan penyelenggaraan East Borneo International Folklore Festival (EBIFF) Tahun 2024,” tambahnya.
Sri Wahyuni juga mengajak seluruh masyarakat untuk mempersiapkan diri untuk partisipasi di tahun berikutnya. Pihaknya akan membuka diri dan memperluas jumlah partisipan baik dari mancanegara maupun daerah di Indonesia.
“Kami ingin melanjutkan kebersamaan dan persahabatan ini dengan menjadikan East Borneo International Folklore Festival (EBIFF) sebagai festival tahunan Provinsi Kalimantan Timur.”
“Kita punya waktu satu tahun untuk mempersiapkan tarian-tarian seni budaya daerah yang bisa tampil secara optimal, dengan kekuatan seni budaya yang dibalut dengan kekuatan artistik yang luar biasa yang digarap secara profesional,” ungkap Sri Wahyuni.
Di akhir penutupan EBIFF 2024, Sekda mengungkapkan bagaimana budaya menyatukan bangsa, di mana para peserta dan masyarakat yang hadir di acara penutupan ikut menari bersama gerak dasar tari Jepen.
“Nanti kita akan saksikan bagaimana partisipan dari mancanegara bersama-sama dengan tamu delegasi nasional menarikan gerak dasar Tari Jepen, salah satu tradisi yang dimiliki oleh Provinsi Kalimantan Timur,” tambahnya.
Bagi Sekda, festival ini juga memberikan dampak positif bagi ekonomi lokal dan juga pelaku usaha sektor-sektor lainnya. Selain memperkenalkan budaya lokal ke kancah internasional, EBIFF 2024 juga menjadi ajang promosi bagi pariwisata dan produk-produk lokal Kalimantan Timur. (*)
Discussion about this post