pranala.co – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD Bontang) usulkan biaya perawatan jaringan gas ( jargas) rumah tangga PT Bontang Migas Energi (BME), dibebankan ke APBD Pemkot Bontang.
Sebab biaya perawatan dan administrasi setiap pelanggan sambungan Jargas dinilai membebani masyarakat. Hal itu ditegaskan Ketua DPRD Bontang, Andi Faisal Sofyan Hasdam belum lama ini.
Dia merincikan, beban biaya yang dikeluarkan pelanggan untuk perawatan setiap sambungan Jargas.
Untuk biaya pemeliharaan yang dibebankan ke konsumen senilai Rp4.500. Kemudian ditambah pembayaran administrasi Rp 1.500. Sehinga ditotal beban biaya yang harus dibayarkan Rp 6 ribu.
Kemudian dibeban penggunanan Jargas ditarif Rp 6 perkilogram gas. Sehingga jika diakumulasi beban pelanggan 4 kilogram per bulan.
“Maka masyarakat harus membayar tagihan jargas Rp 24 ribu per bulan,” katanya.
Jika ditotal beban perawatan dan biaya administrasi serta tagihan bulanan, maka pelanggan harus membayar Rp 30 ribu per bulan.
Sebab, Rp 6 ribu tambah Rp 24 ribu. Itu walaupun masyarakat pakainya tidak cukup 4 kilo tetap bayar segitu.
“Jadi lebih murah pakai gas elpiji harganya cuman Rp 28 ribu,” ungkap pria yang disapa Faiz ini,.
Beban biaya itu dinilai beresiko, sebab bisa saja banyak pelanggan yang memilih beralih ke penggunaan tabung gas elpiji 3 kilogram.
Ia pun meminta pemerintah memberikan keringanan dengan melimpahkan beban pembayaran itu ke APBD atau ditanggung BME.
Mengingat adanya jargas ini memang bertujuan untuk mengurangi beban masyarakat dan memberikan solusi atas permasalah kelangkaan gas elpiji.
“Jadi warga bisa menghemat walau hanya Rp2 ribu. Semoga pemerintah bisa memberikan keringanandan melakukan evaluasi,” terangnya. **
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Discussion about this post