BONTANG – Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan, dan Pertanian (DKP3) Kota Bontang terus memperkuat upaya menjaga ketahanan pangan di wilayahnya. Pada Selasa (11/2/2024), rombongan DKP3 yang dipimpin Kepala Bidang Ketahanan Pangan melakukan kegiatan monitoring dan pemantauan ketahanan pangan di RT 25, Kelurahan Satimpo, Kecamatan Bontang Selatan. Kegiatan ini turut dihadiri Lurah Satimpo, Maryono, serta Bhabinkamtibmas setempat.
Fokus utama pemantauan kali ini adalah program urban farming yang telah dikembangkan oleh warga RT 25. Tim DKP3 meninjau langsung berbagai aktivitas pertanian dan peternakan warga, termasuk peternakan madu kelulut, budidaya ikan lele, peternakan unggas skala rumah tangga, serta penanaman sayuran, hidroponik, dan buah dalam pot.
“Ini tujuannya memastikan program berjalan sesuai rencana dan memberikan dukungan teknis untuk mengoptimalkan hasil pertanian,” Lurah Satimpo, Maryono kepada pranala.co, Selasa (11/2/2025).
Lurah Satimpo, Maryono, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Pemerintah Kota Bontang dalam mendukung ketahanan pangan di tingkat lokal.
“Kami berharap monitoring ini dapat memberikan motivasi dan dukungan bagi para pelaku urban farming agar hasil panen mereka optimal, mencukupi kebutuhan pangan, serta mendukung pemberdayaan masyarakat dan kelestarian lingkungan,” ujarnya.
Maryono menambahkan bahwa urban farming di Kelurahan Satimpo telah berkembang pesat, terutama di RT-RT yang berada di luar zona perusahaan Badak LNG. Hampir seluruh RT di wilayah tersebut telah mengadopsi konsep ini sebagai bagian dari upaya mandiri dalam menjaga ketahanan pangan.
Urban farming atau pertanian perkotaan menjadi solusi inovatif untuk mengatasi keterbatasan lahan di wilayah perkotaan. Di Kelurahan Satimpo, program ini tidak hanya mencakup penanaman sayuran dan buah, tetapi juga melibatkan peternakan madu kelulut, budidaya ikan lele, dan unggas skala rumah tangga. Hal ini menunjukkan potensi besar masyarakat dalam menciptakan sumber pangan mandiri.
Keberhasilan urban farming di Kelurahan Satimpo tidak hanya berdampak pada ketahanan pangan, tetapi juga pada pemberdayaan masyarakat dan kelestarian lingkungan. Program ini telah membantu warga memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari sekaligus menciptakan peluang ekonomi melalui penjualan hasil pertanian dan peternakan.
“Dengan adanya urban farming, warga bisa memenuhi kebutuhan sayur dan protein sendiri. Selain itu, hasilnya juga bisa dijual ke tetangga atau pasar lokal,” tutur Lurah Maryono. (*)
Dapatkan berita terbaru PRANALA.co di Google News dan bergabung di grup Whatsapp kami
Discussion about this post