pranala.co – Dinas Komunikasi dan Informatika alias Diskominfo Kaltim bakal segera memasang internet di 55 titik desa akan di 6 kabupaten dan kota se-Kalimantan Timur.
Lokasi internet desa itu antara lain ada 2 desa di Berau, 9 desa di Kutai Barat, 9 desa di Kutai Kartanegara, 19 desa di Kutai Timur, 3 desa di Mahulu, dan 12 desa di Paser. Kepala Diskominfo Kaltim, Muhammad Faisal mengungkapkan 55 titik internet desa itu menjadi target yang segera direalisasikan. Total ada 6 kabupaten yang akan menerimanya.
Di Berau, desa yang menerima ada Desa Gembirang dan Desa Sei Babinir. Di Kubar, ada Desa Mencimai, Ombau Asa, Sendawar, Muara Lawa, Tanjung Isuy, Muara Tae, Muara Kedang, Linggang Bingung dan Sumber Bangun. Sedangkan di Kukar ada Desa Perian, Sanggulan, Liang, Genting Tanah, Sabintulung, Embalut, Separi, Sebuntal, dan Lebang Cilong.
Di Kutim, ada Desa Sangatta Utara, Swarga Bara, Singa Gembara, Suka Rahmat, Teluk Pandan, Sangatta Selatan, Mukti Jaya, Rantau Makmur, Manunggul Jaya, Kebon Agung, Muara Wahau, Benua Baru, Miau Baru, Sepaso, Sekarat, Kaliorang, Margo Mulyo, Bumi Etam, dan Penagadan.
Selanjutnya di Mahulu ada Desa Ujoh Bilang, Long Bagun Ilir, dan Long Bagun Ulu. Terakhir di Paser ada Desa Prepara, Bukit Saloka, Modang, Kempang Sari, Prayon, Brewe, Tiwei, Sekuan Makmur, Petangis, Tebru Paser Damai, Muara Kuaro, dan Petiku.
“Nama-nama desa bisa saja berubah, menyesuaikan hasil koordinasi hari ini,” ujar Muhammad Faisal, 14 Februari 2023 lalu.
Muhammad Faisal menambahkan, pemasangan internet desa itu untuk jaringan internet dengan kecepatan 50-100 Mbps. Internet desa akan dipasang di kantor desa dan puskesmas. Untuk internet desa itu akan ditanggung oleh Kominfo selama 1 tahun. Kemudian dilanjutkan oleh pemerintah kabupaten masing-masing melalui Diskominfo atau kantor desa terkait.
Muhammad Faisal menegaskan bahwa program internet desa ini merupakan komitmen Pemprov Kaltim untuk menuntaskan masalah jaringan telekomunikasi di semua wilayah se-Kaltim. Tujuannya agar masyarakat bisa mengakses informasi secara mudah.
“Penggunaan jalur fiber optik itu berasal dari perusahaan PT Indonesia Comments Plus dan Telekomunikasi Indonesia Regional Kalimantan.” tandasnya. (ADS/DISKOMINFO KALTIM)
Discussion about this post