Didukung DPRD Kaltim, Sekolah Garuda Targetkan Lulusan Masuk Kampus Top Dunia

Suriadi Said
19 Jun 2025 08:41
3 menit membaca

Pranala.co, SAMARINDA – SMAN 10 Samarinda terpilih menjadi satu dari 12 sekolah pertama yang ditunjuk sebagai Sekolah Garuda Transformasi tahun 2025. Program unggulan ini diharapkan mencetak generasi unggul di bidang sains dan teknologi.

Anggota Komisi IV DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Agusriansyah Ridwan, menyambut baik penunjukan tersebut. Ia menyebut, program ini menjadi langkah penting menciptakan SDM unggul dan berdaya saing global, namun tetap berakar pada nilai-nilai Pancasila dan konstitusi.

“Ini lompatan besar dalam membangun ekosistem pendidikan yang inklusif dan berkualitas,” kata Agusriansyah di Samarinda, Kamis (19/6/2025).

Dukungan itu disampaikan saat kunjungan kerja Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Prof Stella Christie dan Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, ke SMAN 10 Samarinda baru-baru ini.

Agusriansyah menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan sekolah untuk menyukseskan program ini. Ia juga menyebut program Gratispol sebagai contoh kebijakan pro-rakyat dalam pendidikan.

“Kita harus pastikan setiap anak punya akses setara pada pendidikan terbaik, tanpa diskriminasi,” ujarnya.

SMAN 10 Samarinda terpilih sebagai salah satu dari 12 sekolah yang akan menjadi pionir Sekolah Garuda di tahun 2025, menandakan dimulainya transformasi pendidikan dari daerah.

Wakil Ketua Badan Pembentukan Perda Kaltim itu juga menekankan pentingnya sinergi antar pemangku kepentingan dan kebijakan yang berpihak pada rakyat, seperti program Gratispol, guna memastikan setiap anak bangsa mendapatkan akses pendidikan berkualitas tanpa diskriminasi.

Sekolah Garuda sendiri merupakan program unggulan Presiden Prabowo untuk pengembangan talenta sains dan teknologi Indonesia. Sebagai sekolah khusus STEM (Science, Technology, Engineering, dan Mathematics), program ini bersifat inklusif dan terbuka bagi seluruh anak bangsa.

Selain melalui skema transformasi sekolah yang sudah ada, sejumlah Sekolah Garuda baru juga akan dibangun di Indonesia. Kedua skema ini bertujuan untuk membangkitkan minat dan semangat siswa berkompetisi untuk masuk perguruan tinggi unggul di dalam maupun luar negeri.

Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) telah melakukan visitasi ke SMAN 10 Samarinda untuk mendata informasi terkait manajemen, pembiayaan, kurikulum, keunggulan, dan kerja sama yang telah terjalin.

Proses transformasi ini akan dimulai dengan analisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan yang ada, bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas SMA atau MA yang berpotensi unggul melalui pengembangan ekosistem sains dan teknologi modern.

Selain itu, pembentukan pola pikir dan kompetensi dasar siswa di bidang STEM akan menjadi fokus utama, serta peningkatan kompetensi guru dan tenaga kependidikan. Dengan demikian, diharapkan lulusan siap berkompetisi saat memasuki perkuliahan di universitas terbaik nasional dan dunia.

Penentuan Sekolah Garuda Transformasi dilakukan secara selektif dan kompetitif. SMA dan MA di Indonesia dapat mengikuti seleksi dengan memenuhi sejumlah kriteria, antara lain memiliki sistem, sarana prasarana, dan SDM yang mumpuni (diutamakan sekolah berasrama).

Sekolah juga diharapkan memberikan akses pendidikan secara inklusif dan merata, memiliki potensi akademik dan kepemimpinan yang tinggi yang dibuktikan dengan prestasi siswa di tingkat nasional dan internasional di bidang STEM, serta memiliki angka penerimaan siswa yang baik di perguruan tinggi.

Kriteria lainnya adalah asas pemerataan dengan afirmasi daerah tertinggal dan tidak sedang menghadapi kasus hukum. Program kemitraan antara Kemdiktisaintek dan Sekolah Garuda Transformasi akan fokus pada pembimbingan siswa dalam persiapan aplikasi ke perguruan tinggi luar negeri, pelatihan guru pendamping, dan peningkatan manajemen sekolah, sebagai penguatan dari program yang sudah ada.

Namun, program ini tidak akan melakukan intervensi pada seleksi siswa, guru, tenaga kependidikan, dan kurikulum.

[ADS/DIAS]

 

Dapatkan berita terbaru PRANALA.co di Google News dan bergabung di grup Whatsapp kami

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *