PANDEMI virus corona atau COVID-19 di Kaltim belum tuntas. Hingga kini penyebarannya masih berlangsung. Bahkan akumulasi kasus positif sudah mencapai 37.414 orang. Syukurnya provinsi ini kembali menerima vaksin dari pusat, jumlahnya 38.120 dosis.
“Sebelumnya kita sudah menerima 25.520 dosis vaksin dan sudah didistribusikan ke dua daerah, yaitu Samarinda dan Kutai Kartanegara,” ujar dr Padilah Mante Runa, Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kaltim dikonfirmasi, Selasa (26/1).
Dengan demikian bila ditotal, provinsi ini telah menerima 63.640 dosis. Nah, vaksin yang baru diterima tersebut baru tiba di Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan pada Ahad 24 Januari 2021 lalu. Rencananya penangkal wabah corona itu bakal diberikan ke sejumlah daerah Kaltim yang belum menerima vaksin. Total delapan kabupaten/kota.
Rinciannya begini, Balikpapan menerima 12.200 dosis vaksin, Kutai Timur 6.160 dosis, Berau 4.000, Bontang 3.840, Kutai Barat 3.800, Paser 3.600, Penajam Paser Utara (PPU) 2.480, Mahakam Ulu 1.840 dan Kutai Kartanegara 200 dosis, sisa kekurangan kuota vaksin sebelumnya.
“Ada delapan daerah, tenaga kesehatan (medis) tetap diutamakan (untuk vaksinasi),” terangnya.
Wajar demikian, bila menengok perjalanan virus corona di Benua Etam kalangan nakes paling rentan tertular. Pasalnya, mereka garda terdepan atasi pandemik. Bahkan di Kaltim sejumlah kasus telah terjadi. Dari catatan IDN Times, kasus paling awal terjadi pada 14 Juli 2020 lalu.
Kala itu 19 tenaga medis dari RSUD Inche Abdoel Moeis terkonfirmasi corona, seluruh pelayanan di rumah sakit daerah itu tutup sementara. Lalu menyusul Paser pada 18 Juli 2020. Satu nakes dari klinik di Kecamatan Batu Sopang terkonfirmasi positif corona.
Kemudian seorang perawat di RSUD Ratu Aji Putri Botung Kabupaten Penajam Paser Utara juga terkonfirmasi positif COVID-19 pada 21 Juli. Akibatnya, 54 nakes lain yang kontak erat dengan perawat tersebut dikarantina. Lalu Samarinda, 28 Juli 2020, sebanyak 6 nakes terpapar COVID-19, dua hari kemudian jumlahnya bertambah menjadi 21 orang.
Selanjutnya pada 30 Juli 2020 lalu, ada 14 tenaga kesehatan (nakes) RSUD Beriman Balikpapan terkonfirmasi positif virus corona atau COVID-19. Akibatnya UGD RSUD Beriman ditutup sementara. Terakhir pada akhir Agustus 2020 lalu RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda melaporkan ada 26 tenaga kesehatannya yang terinfeksi COVID-19.
Bahkan kasusnya membentuk klaster sendiri. Nah, untuk proses vaksinasi nanti selain nakes, ada juga kepala daerah, pejabat publik dan tokoh masyarakat lainnya juga yang bakal menerima suntikan imun.
“Jadi tidak perlu pencanangan (vaksinasi) karena sudah dilakukan di Pemprov Kaltim,” sebutnya.
Dia juga menambahkan, delapan kabupaten/kota yang belum vaksinasi bisa langsung melaksanakan proses imunisasi tanpa harus menunggu informasi. Baik itu pesan singat atau WhatsApp.
“Vaksinasi bisa dimulai dari tokoh maupun pejabat tinggi masing-masing daerah (sebagai figur percontohan),” pungkasnya.
[js|dn]
Discussion about this post