BONTANG – Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Bontang terus meningkat sejak awal tahun. Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan (Diskes) Bontang, dari 1 Januari hingga 24 Februari 2025 tercatat 32 kasus. Gunung Telihan menjadi wilayah dengan jumlah kasus terbanyak, yakni tujuh penderita.
“Ini berdasarkan data hasil pantauan dari puskesmas terkait adanya penderita DBD,” ujar Kepala Diskes Bontang, Bachtiar Mabe, Senin (24/2/2025).
Kelurahan Tanjung Laut menempati posisi kedua dengan lima kasus. Disusul Api-Api empat kasus, Berbas Pantai dan Berebas Tengah masing-masing tiga kasus, serta Bontang Baru dan Gunung Elai masing-masing dua kasus.
Sementara itu, Belimbing, Bontang Kuala, Kanaan, Lok Tuan, dan Satimpo masing-masing mencatat satu kasus. Adapun Kelurahan Guntung dan Tanjung Laut Indah hingga saat ini belum melaporkan adanya kasus DBD.
Mabe mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan menjaga kebersihan lingkungan guna mencegah penyebaran DBD. Salah satu langkah yang dianjurkan adalah gerakan 3M Plus. Yaitu, menutup tempat penampungan air, membersihkan media yang dapat menjadi sarang nyamuk, menaburkan bubuk abate di bak mandi, serta mendaur ulang barang bekas.
“Membersihkan lingkungan secara rutin sangat penting, terutama sampah yang berpotensi menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti,” jelasnya.
Sementara itu, terkait program Wolbachia yang bertujuan untuk mengendalikan populasi nyamuk penyebab DBD, Diskes Bontang saat ini masih menunggu hasil evaluasi. Tahun ini dijadwalkan dilakukan penghitungan rata-rata populasi nyamuk yang telah terinfeksi bakteri Wolbachia, sebagai tindak lanjut dari upaya penetasan telur nyamuk yang dilakukan sebelumnya.
Diskes Bontang berharap melalui kombinasi upaya pencegahan mandiri masyarakat dan inovasi teknologi seperti Wolbachia, kasus DBD di kota ini dapat terus ditekan demi kesehatan dan keselamatan bersama. (*)
Dapatkan berita terbaru PRANALA.co di Google News dan bergabung di grup Whatsapp kami
Discussion about this post