Dari Bontang Lestari Bermimpi Masuk Televisi, Achmad Riyadi Siap Unjuk Gigi di DA 7

Suriadi Said
3 Mei 2025 20:18
2 menit membaca

Bontang, PRANALA.CO – Namanya Achmad Riyadi. Umurnya baru 23 tahun. Dari Bontang Lestari. Sudut kecil di Kota Bontang yang lebih sering dikenal karena pabrik pupuk dan kilang gasnya, bukan karena penyanyi dangdutnya.

Tapi jangan salah. Anak muda ini siap melangkah ke panggung nasional. Dangdut Akademi 7 Indosiar sudah menunggu. Dan Riyadi—begitu ia biasa disapa—sudah bulat niatnya: membanggakan orang tua, istri, anak, dan kotanya.

“Kalau bukan sekarang, kapan lagi?” katanya. Kalimat yang pendek, tapi bisa menggambarkan perjalanan panjang yang sudah ia lalui.

Riyadi bukan anak panggung sejak kecil. Ia baru mengenal dunia tarik suara pada 2021. Lagu pertamanya waktu itu Haruskah Berakhir. Lagu yang membuatnya sadar: musik dangdut bukan sekadar hiburan. Tapi bahasa rasa.

Guru-guru Riyadi jelas: Rhoma Irama dan Irwan Sumenep. Yang satu raja dangdut, yang satu jagoan panggung era sekarang. Dari Rhoma, ia belajar lirik-lirik kehidupan. Dari Irwan, teknik vokal dan keberanian menguasai panggung.

Pengalaman manggungnya belum seluas bintang nasional. Tapi Riyadi sudah terbiasa tampil di panggung-panggung daerah: Samarinda, Paser, Kembang Janggut. Di hadapan puluhan, bahkan ratusan penonton.

“Setiap panggung itu sekolah buat saya,” katanya tenang.

Ada kebiasaan unik yang ia miliki. Kalau menyanyi, matanya jarang menatap penonton. Fokusnya justru ke arah dewan juri. “Entah kenapa, itu bikin saya lebih tenang. Fokus saya cuma satu: nyanyi sebaik mungkin,” ujarnya sambil tersenyum.

Genre andalannya dangdut klasik. Lagu-lagu berat justru jadi favoritnya: Menari di Atas Luka, Derita, Hari Berbangkit, Sebujur Bangkai, sampai Anak yang Malang. Lagu-lagu yang tidak semua anak muda mau sentuh. Tapi Riyadi memilih jalan itu. Jalan yang tidak mudah. Tapi jelas maknanya.

“Saya suka lagu yang punya cerita dan makna dalam,” katanya.

Kalau sedang tidak nyanyi, Riyadi biasanya main bola. Hobi lain yang membuatnya rileks. Tapi ketika detik-detik tampil tiba, caranya menenangkan diri sederhana: bersholawat dalam hati.

“Biar hati tenang dan yakin,” tuturnya.

Ia tahu, langkahnya ke DA 7 bukan langkah pribadi. Di pundaknya ada doa banyak orang. Orang tua, istri, anak, keluarga besar, pengurus, musisi Bontang, bahkan Wakil Wali Kota ikut memberi restu.

Persiapannya? “Mental sudah siap. Kostum juga. Teknik vokal juga,” katanya pendek.

Mimpinya sederhana. Tapi jelas: dikenal bukan hanya sebagai anak Bonles, tapi penyanyi profesional yang bisa membanggakan Bontang di panggung nasional.

Kalau Anda warga Bontang, barangkali ini saatnya ikut mendoakan anak muda ini. Karena siapa tahu, dari Bontang Lestari, lahir bintang besar berikutnya.

Dan namanya: Achmad Riyadi. (*)

 

Dapatkan berita terbaru PRANALA.co di Google News dan bergabung di grup Whatsapp kami

4 Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *