ANDI Sudarmin (44), pria asal Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara) tanpa sebab mengamuk hingga melukai 8 warga dan menyebabkan 64 Rumah terbakar di Jalan Pasar Sentral Inhutani RT 10 Kelurahan Nunukan Utara, Kecamatan Nunukan Kabupaten Nunukan Provinsi Kalimantan Utara, Ahad (10/11).
Kejadian bermula saat Andi yang berada di rumahnya menyuruh istri memasak air. Namun seketika Andi saat itu memeluk istrinya dan berkata “Sabar ya nanti kau itu mati”. Akibat takut dengan ucapan sang suami, istri Andi pun langsung menghubungi keluarga untuk meminta pertolongan.
“Saat kelurga istri pelaku datang, dan sempat berbincang, tiba-tiba pelaku ini pergi ke dapur untuk mengambil sebuah parang, hingga membuat istri dan iparnya lari,” jelas Kapolres Nunukan, AKBP Saiful Anwar, saat di konfirmasi Senin (11/1).
Tak sampai itu, Andi yang membawa parang itu kemudian berkeliling kampung dan melukai warga yang dijumpainya. “Total ada 8 warga yang terluka, termasuk iparnya,” ucapnya.
Akibat amukan Andi, rumahnya pun seketika kosong. Kompor tak sempat dipadamkan pun membakar rumah Andi dan 63 rumah lainnya. Mendapatkan informasi kejadian tersebut, Salah seorang anggota kepolisian Polres Nunukan Bripka Indra tiba di lokasi untuk menenangkan Andi. Namun, Andi malah mengejar polisi tersebut dan para warga.
“Melihat kondisi tak kondusif, Anggota kami pun kembali ke Polsek untuk mengambil senjata, guna melumpuhkan pelaku,” tuturnya.
Saat mencoba mengamankan pelaku, Andi pun malah menantang Bripka Indra, dengan mengayun-ayunkan parang miliknya, sambil berkata “tembak aku”.
“Lantaran pelaku melawan, anggota kami pun berusaha melumpuhkan pelaku, hingga akhirnya pelaku terluka dan di bawak ke rumah sakit,” ungkapnya.
Setelah pelaku dapat dilumpuhkan, pihak pemadam kebakaran pun langsung berupaya memadamkan api. Dalam kejadian ini setidaknya ada 64 rumah warga rata dengan tanah.
Hingga saat ini pihak kepolisian belum dapat memintai keterangan pelaku dikarenakan masih menjalani perawatan di rumah sakit lantaran mengalami luka tembak di bawah perut. Namun dari penuturan kelurga pelaku, Andi diketahui kerap berhalusinasi.
“Masih kita tunggu pelaku sembuh dulu, untuk dimintai keterangan, tapi dari kata-kata keluarganya, pelaku sering berkata-kata yang tidak jelas,” pungkasnya.
Terpisah, Bupati Nunukan Asmin Laura Hafid di Nunukan, Senin (11/1), mengutip laporan dari Kelurahan Nunukan Utara menyebutkan kejadian itu menyebabkan 62 rumah tempat tinggal 60 keluarga terbakar.
Warga yang kehilangan tempat tinggal untuk sementara diminta menempati dua tenda darurat di Halaman Kantor Kabupaten Nunukan Utara. Pemerintah kabupaten menanggung pemenuhan kebutuhan pokok mereka selama di tempat pengungsian.
“Untuk sementara ini kita tampung di tenda dulu. Kita bangunkan tenda darurat untuk ditempati 60 KK yang terbakar rumahnya,” kata Asmin.
Selanjutnya, pemerintah kabupaten akan menyediakan tempat tinggal sementara di ruko Pasar Malam yang berada tidak jauh dari lokasi kebakaran serta rumah susun di Jalan Ujang Dewa, Kelurahan Nunukan Selatan.
“Kalau korban kebakaran ini tidak tahan lagi di tenda maka kita sudah sediakan tempat tinggal sementara di ruko Pasar Malam dan Rusunawa Jalan Ujang Dewa itu,” katanya.
[bud|js]
Discussion about this post