pranala.co – Gerakan Makan Ikan alias Gemari, digalakkan Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan dan Pertanian (DKP3) Bontang. Ini sebagai langkah pemerintah menurunkan angka kasus stunting di Bontang.
Dibalut dengan lomba memasak serba ikan. Sebanyak 15 kelompok PKK se-Bontang beradu masakan terenak berbahan dasar ikan. Kemudian, dilanjutkan dengan pengenalan produk olahan UMKM yang berbahan dasar ikan. Mulai empek-empek, pentol, sozis, sampai amplang khas kota maritim.
Kepala DKP3 Bontang Edy Forestwanto, menyatakan giat itu merupakan dorongan dari pemerintah pusat. Sehingga dianggap menjadi kewajiban agar setiap daerah memanfaatkan kekayaan alam yang dimiliki tiap daerah. Khusus Bontang dengan 70 persen wilayahnya adalah laut, maka yang jadi unggulan ialah proses pengolahan ikan.
“Ini amanah dari pusat. Tiap tahun harus ada event Gemari ini. Dalam upaya mengurangi angka stunting,” kata Edy, ditemui pranala.co di Tempat Pelelangan Ikan alias TPI Tanjung Limau, Bontang Utara, Bontang, Kalimantan Timur, Selasa (4/10/2022).
Ia menerangkan, Gemari di gelar pada Oktober ini lantaran pada 1 November 2022 mendatang, bakal ada lomba olahan makanan berbahan dasar ikan di tingkat Provinsi Kaltim. Nantinya, juara yang diambil dari kelurahan terpilih akan mewakili Bontang untuk mengisi event tersebut.
“Nanti event se-Nasional-nya ada di Parigi Moutong, di Sulawesi Tengah,” jelas dia.
Bermimpi melalui program Gemari, ia berencana bekerjasama dengan Dispopar Bontang untuk memasukkan agenda tersebut ke kalender event Bontang, pada setiap tahunnya. Bersyukur bila agenda tersebut dapat dukungan anggaran melalui APBD pemerintah.
“Lewat komunitas Masyarakat Sadar Wisata (Masata) Bontang, kami juga dorong ini agar jadi event tahunan,” bebernya.
Menjawab itu, Anggota Komisi III DPRD Bontang Sitti Yara, menyatakan siap mendukung Gemari ini. Pasalnya, bila setiap hari anak-anak makan hasil laut di Bontang, akan memberikan dampak bagi pertumbuhan, kecerdasan dan kesehatan anak.
“Banyak cemilan yang bisa diolah oleh ibu-ibu untuk makanan harian anak,” ujar dia.
Saking melimpahnya ikan di Bontang, orang dari luar daerah pun mengambil hasil laut Kota Taman — sebutan lain Bontang. Oleh karena itu, ia meminta kepada pelaku UMKM bisa percaya diri atas hasil laut yang dapat diolah jadi makanan dengan omset yang besar.
“Selain untuk anak. Secara bisnis ini sangat menjanjikan. Bontang bisa menjual ikan sampai 32 ton per tahun. Itu sangat bernilai dari sisi bisnis,” terang dia.
Politisi PKB Bontang itu, berharap agar agenda ini bisa digelar setiap tiga bulan sekali. Agar kampanye Gemari semakin masif. Secara anggaran, ia menyatakan siap memberikan back-up anggaran atas program DKP3, selama hal itu demi publik Bontang.
“Hari ini saja, saya sudah buktikan. Dana aspirasi saya gelontorkan kesini. Itu bukti saya serius untuk mengawal program gemari ini,” sebutnya.
Sebagai informasi, juara lomba olahan ikan yang digelar DKP3 Bontang. Sebagai juara 1 didapatkan oleh Kecamatan Bontang Barat dengan skor 11.149. Juara 2 disabet Kelurahan Gunung Telihan, skor 11.031. Juara 3, Kelurahan Belimbing, skor 10.925. Sebagai juara harapan I, dipegang oleh Kelurahan Bontang Kuala dengan skor 10.874. Harapan II, diambil oleh Bontang Baru, skor 10.856. Diposisi paling uncit, diraih Kelurahan Gunung Elai, skor 10.839. (*)
Discussion about this post