• Redaksi
  • Pedoman Siber
  • Tentang Kami
Sabtu, 17 Mei 2025
Pranala.co
No Result
View All Result
  • Kaltim
    • Balikpapan
    • Bontang
    • Samarinda
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Ragam
  • Islampedia
  • Visual
    • Infografis
    • Video
  • Kolom
  • Kaltim
    • Balikpapan
    • Bontang
    • Samarinda
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Ragam
  • Islampedia
  • Visual
    • Infografis
    • Video
  • Kolom
No Result
View All Result
Pranala.co
No Result
View All Result
Home Islampedia

Buletin Kaffah Edisi 200; Pentingnya Muhasabah di tengah Pandemi

Suriadi Said by Suriadi Said
10 Juli 2021 | 00:08
Reading Time: 4 mins read
A A
Bagikan di FacebookBagikan di Twitter

pranala.co – Pandemi Covid-19 makin mencemaskan. Jumlah warga terpapar rata-rata di atas 20 ribu kasus perhari. Rumah sakit dilaporkan kolaps. Pasien bertumpuk. Bahkan tak lagi mampu ditampung. Tenaga kesehatan makin kewalahan. Sebagian ikut jatuh sakit. Sebagian lagi wafat.

Nasib warga yang menjalani isolasi mandiri di rumah juga memprihatinkan. Sejumlah warga meninggal. Pasalnya, tak ada perawatan yang memadai untuk mereka. Tak kalah mencemaskan. Terjadi juga antrian di pemakaman dengan protokol Covid-19. Banyak kekurangan peti jenazah. Beberapa Pemda menambah lahan pemakaman baru untuk memakamkan warga korban Covid-19 yang terus bertambah.

PILIHAN REDAKSI

Kutbah Jumat: Kemuliaan bagi Para Pekerja dan Pencari Nafkah

Paus Fransiskus Wafat, Siapa Kandidat Penggantinya?

Ziarah Kubur; Berikut Tata Cara, Doa, dan Waktu Pelaksanaan

Ucapan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 2024 yang Cocok Dibagikan

Musibah: Kuasa Allah SWT

Bagi kaum Mukmin, setiap musibah harus dihadapi dengan keimanan. Tentu agar tidak muncul persepsi dan sikap yang keliru. Pertama: Seorang Muslim wajib mengimani bahwa tak ada satu pun musibah yang dia alami melainkan atas kehendak Allah SWT (Lihat: QS at-Taubah [9]: 51).

Tidak ada satu pun musibah seperti bencana alam atau wabah terjadi begitu saja. Semua makhluk yang ada di alam semesta tunduk pada perintah Allah SWT. Termasuk berbagai makhluk seperti virus atau bakteri penyebab wabah penyakit. Semua tunduk pada kekuasaan-Nya.

أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ يَسْجُدُ لَهُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَمَنْ فِي الْأَرْضِ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُ وَالنُّجُومُ وَالْجِبَالُ وَالشَّجَرُ وَالدَّوَابُّ وَكَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ…

Tidakkah kamu tahu bahwa kepada Allah bersujud apa saja yang ada di langit dan di bumi; juga matahari, bulan, bintang, gunung, pohon-pohonan, binatang-binatang yang melata dan sebagian besar manusia? (TQS al-Hajj [22]: 18).

Imam al-Alusi menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan “sujud” adalah masuknya segala sesuatu di bawah kendali Allah SWT dan iradah-Nya, serta kecenderungannya pada apa saja yang Allah ‘Azza wa Jalla adakan (Al-Alusi, Ruh al-Ma’ani, 13/27).

Dengan memahami kenyataan ini, seorang hamba akan mengakui kebesaran dan kekuasaan Allah SWT. Dia pun akan menyadari kelemahannya sebagai mahluk. Ketika manusia membanggakan kecanggihan teknologi kedokteran, farmasi dan sebagainya, ternyata akan sampai pada satu realita bahwa manusia tak sanggup mengalahkan kekuasaan Allah SWT. Bahkan menghadapi makhluk kecil seperti virus saja, dunia nyaris lumpuh. Benarlah firman Allah SWT:

إِنَّ اللَّهَ لَا يَسْتَحْيِي أَنْ يَضْرِبَ مَثَلًا مَا بَعُوضَةً فَمَا فَوْقَهَا فَأَمَّا الَّذِينَ آمَنُوا فَيَعْلَمُونَ أَنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَبِّهِمْ…

Sungguh Allah tidak segan membuat perumpamaan seekor nyamuk atau yang lebih kecil dari itu. Adapun orang-orang yang beriman tahu bahwa itu kebenaran dari Tuhan mereka (TQS al-Baqarah [2]: 26).

Kedua: Seorang Mukmin wajib memahami bahwa sepanjang kehidupan di dunia dia akan selalu mendapatkan berbagai ujian. Allah SWT berfirman:

لَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ

Kami pasti akan menguji kalian dengan sedikit ketakutan, kelaparan serta kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar (TQS al-Baqarah [2]: 155).

Imam ath-Thabari, mengutip pernyataan Ibnu Abbas ra., mengomentari ayat ini, “Allah SWT mengabarkan kepada orang-orang beriman bahwa dunia adalah negeri ujian (dar bala’). Mereka akan diuji di dalamnya. Allah memerintahkan mereka untuk bersabar. Lalu Allah memberikan kabar gembira dengan berfirman, ‘Sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang bersabar.’” (Ath-Thabari, Jami’ al-Bayan, 2/219).

Demikianlah hakikat kehidupan dunia. Tak ada seorang hamba pun yang melewati hidupnya tanpa ujian dari Allah SWT. Jika ia bersabar, ia bersih dari segala dosa karena kesabarannya menanggung berbagai ujian. Sabda Nabi saw.:

فَمَا يَبْرَحُ الْبَلاَءُ بِالْعَبْدِ حَتَّى يَتْرُكَهُ يَمْشِى عَلَى الأَرْضِ مَا عَلَيْهِ خَطِيئَةٌ

Seorang hamba senantiasa akan mendapatkan cobaan hingga dia berjalan di muka bumi dalam keadaan bersih dari dosa (HR at-Tirmidzi).

Di antara bentuk kesabaran seorang hamba dalam menghadapi musibah berupa sakit adalah tidak mencaci-maki sakit yang dia derita. Termasuk tidak mencela Corona yang sedang mewabah. Diriwayatkan dari Jabir bin ‘Abdillah ra. bahwa Rasulullah saw. pernah mengingatkan Ummu as-Saib yang mencela sakit yang sedang dia derita, yaitu demam. Rasulullah saw. bersabda:

لَا تَسُبِّي الْحُمَّى، فَإِنَّهَا تُذْهِبُ خَطَايَا بَنِي آدَمَ، كَمَا يُذْهِبُ الْكِيرُ خَبَثَ الْحَدِيدِ

Janganlah engkau mencela demam. Demam itu bisa menghilangkan kesalahan-kesalahan (dosa) manusia, sebagaimana kir (alat yang dipakai pandai besi) bisa menghilangkan karat besi (HR Muslim).

Karena itu sabar adalah amal yang mesti ditunjukkan seorang Mukmin manakala ia ditimpa musibah (Lihat: TQS al-Baqarah [2]: 155-157).

Muhasabah Atas Musibah

Selain ridha dan bersabar, kaum Muslim juga diperintahkan untuk melakukan muhasabah. Umat wajib muhasabah atas kemungkinan dosa-dosa yang dilakukan yang menyebabkan datangnya bencana. Allah SWT mengingatkan bahwa beragam bencana datang justru karena ulah manusia sendiri:

وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ

Musibah apa saja yang menimpa kalian adalah akibat perbuatan kalian sendiri. Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahan kalian) (TQS asy-Syura [42]: 30).

Siapapun yang jujur akan melihat di negeri yang mayoritas Muslim justru banyak terjadi pelanggaran terhadap syariah Islam, penistaan agama, serta permusuhan terhadap para ulama. Sebutan “intoleran”, “radikalisme”, sikap memusuhi penerapan Islam dan kewajiban khilafah terus dilakukan terhadap kaum Muslim, khususnya yang memperjuangkan Islam.

Beragam tindak kezaliman juga seperti tak pernah berakhir. Bagaimana ulama divonis berat dengan tuduhan melanggar aturan prokes, sementara pejabat negara yang melanggar prokes lolos begitu saja. Ada juga aparat penegak hukum yang kongkalikong dengan koruptor justru diberi potongan hukum amat besar.

Eratnya hubungan kemungkaran dan kezaliman sebagai sebab datangnya bencana adalah perkara yang jelas. Allah SWT berfirman:

فَلَمَّا نَسُوا مَا ذُكِّرُوا بِهِ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ أَبْوَابَ كُلِّ شَيْءٍ حَتَّى إِذَا فَرِحُوا بِمَا أُوتُوا أَخَذْنَاهُمْ بَغْتَةً فَإِذَا هُمْ مُبْلِسُونَ

Ketika mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu (kesenangan) untuk mereka. Lalu ketika mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami menyiksa mereka secara tiba-tiba. Ketika itu mereka terdiam putus asa (TQS al-An’am [6]: 44).

Rasulullah saw. juga menjelaskan bahwa saat kejahatan merajalela, Allah SWT akan meratakan bencana. Zainab binti Jahsyi ra. pernah bertanya kepada Rasulullah saw., “Apakah kita akan binasa wahai Rasulullah, padahal di sekitar kita ada orang-orang shalih?” Beliau menjawab:

نَعَمْ إِذَا كَثُرَ الْخَبَثُ

Ya, jika kemungkaran itu sudah merajalela (HR al-Bukhari).

Benar apa yang dikatakan oleh Rasulullah saw. Saat ini kemungkaran telah merajalela. Lalu datanglah bencana yang juga menimpa orang-orang shalih. Selama pandemi ini dilaporkan ada sekitar 584 ulama yang meninggal karena wabah. Belum termasuk para imam dan pengurus masjid serta para ustadz pembimbing umat lainnya yang juga wafat karena wabah.

Karena itu, selain berikhtiar mengerahkan kemampuan teknologi kedokteran dan obat-obatan, kaum Muslim harus melakukan tawbat[an] nasuha. Kembali kepada Allah dengan menaati semua aturan-Nya. Mereka harus menjadikan agama Allah sebagai petunjuk. Tidak memusuhi Islam. Tidak menuduh al-Quran dan syariah Islam sebagai ancaman.

Berikutnya umat harus menyadari bahwa mereka tidak memiliki kepemimpinan yang serius me-ri’ayah (mengurus) urusan mereka. Meledaknya pandemi kali ini adalah rangkaian ketidakseriusan Pemerintah menangani wabah. Pemerintah tidak mau menerapkan prokes dengan ketat di tengah masyarakat. Pemerintah pun tidak mau menjamin kehidupan warga agar tidak beraktivitas di luar rumah.

Sejak awal pandemi merebak di dunia, Pemerintah terus membuka kedatangan WNA ke dalam negeri, termasuk dari Cina sebagai asal wabah. Bahkan ketika pandemi masuk ke Tanah Air, pintu imigrasi masih terus dibuka. Fatal akibatnya. Corona varian delta yang berasal dari luar negeri akhirnya merebak ke Tanah Air. Inilah tindakan yang justru mendatangkan madarat atas negeri ini. Ini sebenarnya telah diharamkan syariah. Nabi saw. bersabda:

مَنْ ضَارَّ أَضَرَّ اللَّهُ بِهِ وَمَنْ شَاقَّ شَاقَّ اللَّهُ عَلَيْهِ

Siapa saja yang membahayakan orang lain, Allah akan menimpakan bahaya kepada dirinya. Siapa saja yang menyulitkan orang lain, Allah pun akan menimpakan kesulitan atas dirinya (HR Abu Dawud).

Umat membutuhkan pemimpin yang benar-benar mau mengurus mereka dan melindungi mereka dari bencana. Pemimpin ini tentu yang mengurusi umat dengan syariah Islam; yang menanamkan iman dan takwa kepada warga sehingga mereka menjaga diri dari berbagai tindakan madarat, taat pada protokol kesehatan; serta yang memberikan pelayanan kesehatan sebaik-baiknya, termasuk menghindarkan negeri dari sumber penyakit.

Semoga Allah SWT segera mengangkat wabah ini dari tengah-tengah umat dan negeri-negeri Muslim. Semoga Allah SWT pun menyegerakan tegaknya kepemimpinan Islam yang melayani umat dengan syariah Islam dalam naungan Khilafah ar-Rasyidah sesuai dengan metode kenabian. Amin. (*)

ShareTweetSend
Previous Post

Gereja di Samarinda Dirusak, Ini Motif Pelaku

Next Post

Pelaku Perusakan Gereja di Samarinda Tak Terlibat Terorisme dan SARA

BACA JUGA

Rincian Biaya Haji Furoda 2025, Berangkat Langsung Tanpa Antrean Embarkasi Balikpapan Kaltim Siapkan 16 Kloter, Haji 2025 akan Berangkat 6 Mei 95 Persen Kuota Haji Reguler 2025 Sudah Terisi, Pelunasan Tahap II Dibuka Kembali Setelah Lebaran Biaya Haji 2025 Resmi Turun, Jemaah Bayar Rp55,43 Juta 5 Amalan yang Setara dengan Ibadah Haji dan Umrah

Rincian Biaya Haji Furoda 2025, Berangkat Langsung Tanpa Antrean

14 Mei 2025 | 22:45
Kapan Idul Adha 2025? Ini Jadwal Versi Pemerintah dan Muhammadiyah Kumpulan Ucapan Iduladha yang Menyentuh Hati untuk Dibagikan ke Keluarga dan Teman

Kapan Idul Adha 2025? Ini Jadwal Versi Pemerintah dan Muhammadiyah

14 Mei 2025 | 16:31
Kutbah Jumat: Kemuliaan bagi Para Pekerja dan Pencari Nafkah

Kutbah Jumat: Kemuliaan bagi Para Pekerja dan Pencari Nafkah

2 Mei 2025 | 09:39
Niat Puasa Syawal Lengkap dengan Ketentuan Waktunya

Niat Puasa Syawal Lengkap dengan Ketentuan Waktunya

1 April 2025 | 23:02
Jadwal dan Proses Sidang Isbat Penentuan Idulfitri 2025 Sidang Isbat Digelar 28 Februari 2025, Apakah Awal Ramadan akan Berbeda? Sidang Isbat Penentuan Hari Raya Idulfitri Digelar 20 April 2023

Jadwal dan Proses Sidang Isbat Penentuan Idulfitri 2025

28 Maret 2025 | 21:36
Kemenag Gelar Sidang Isbat Idulfitri 1446 H Malam Ini, Berikut Link Live Streamingnya! Kapan Lebaran Idulfitri 2025? Ini Versi Pemerintah dan Muhammadiyah Kemenag bakal Gelar Sidang Isbat untuk Tetapkan Awal Ramadan 1446 H pada 28 Februari 2025 Link Live Streaming dan Jadwal Sidang Isbat Awal Puasa Ramadan 2024

Kapan Lebaran Idulfitri 2025? Ini Versi Pemerintah dan Muhammadiyah

28 Maret 2025 | 04:53

Discussion about this post

BERITA TERKINI

Harga Bitcoin Stabil, Pasar Kripto Cerna Data Inflasi AS dan Tarik-Ulur Tarif Dagang

Harga Bitcoin Stabil, Pasar Kripto Cerna Data Inflasi AS dan Tarik-Ulur Tarif Dagang

17 Mei 2025 | 01:26
INFOGRAFIS: Pengangguran di Kaltim Turun jadi 5,33 Persen

INFOGRAFIS: Pengangguran di Kaltim Turun jadi 5,33 Persen

17 Mei 2025 | 01:12
Pengangguran di Kaltim Menurun, tapi Banyak yang Masih Kerja Serabutan Pengangguran di Kaltim Didominasi Lulusan SMK

Pengangguran di Kaltim Menurun, tapi Banyak yang Masih Kerja Serabutan

17 Mei 2025 | 01:08
Geger Penemuan Mayat Pria Lajang di Samarinda, Leher Membiru Diduga Sakit

Geger Penemuan Mayat Pria Lajang di Samarinda, Leher Membiru Diduga Sakit

17 Mei 2025 | 00:59
Eziekiel Bocah 6 Tahun yang Hilang di Samarinda Ditemukan Tewas 9,5 Km dari Titik Jatuh

Eziekiel Bocah 6 Tahun yang Hilang di Samarinda Ditemukan Tewas 9,5 Km dari Titik Jatuh

16 Mei 2025 | 21:26
40 Kg Sabu Dimusnahkan Polda Kaltim, 8 Tersangka Terancam Hukuman Mati

40 Kg Sabu Dimusnahkan Polda Kaltim, 8 Tersangka Terancam Hukuman Mati

16 Mei 2025 | 18:26
Masa Depan Kota Bontang Dipetakan Ulang Bontang Utara Terpadat, Laki-Laki Mendominasi

Masa Depan Kota Bontang Dipetakan Ulang

16 Mei 2025 | 18:06

RAMAI DIBACA

  • Sepasang Kekasih Tergilas Mobil Box di Jalan Poros Bontang–Samarinda

    Sepasang Kekasih Tergilas Mobil Box di Jalan Poros Bontang–Samarinda

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Berani Buka Tali, Dipotong Tangan! Pria Pengancam Sopir Hauling di Kukar Dibekuk Polda Kaltim

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • APBD Kaltim Lemot, Samarinda dan Bontang Ikut Masuk Daftar Merah Realisasi Anggaran

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hujan Sebentar, Genangan Datang: Banjir Langganan di Gunung Telihan Bontang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Meski Didemo, PT EUP Bontang Tolak Tuntutan Rp48 Juta per Nelayan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kawasan Macet Bontang Kaltim Bakal Diperbaiki, Ini Rencana Penutupan Jalan dan Penertiban Parkir Liar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bontang Siaga Banjir! Ketinggian Air Sungai Tembus 3,3 Meter, Warga Diminta Waspada

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Pranala.co

Copyright © 2025 pranala.co. All Right Reserved.

  • Redaksi
  • Pedoman Siber
  • Tentang Kami

No Result
View All Result
  • Kaltim
    • Balikpapan
    • Bontang
    • Samarinda
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Ragam
  • Islampedia
  • Visual
    • Infografis
    • Video
  • Kolom

Copyright © 2025 pranala.co. All Right Reserved.