pranala.co – Terletak di dataran rendah yang dipengaruhi pasang surut laut, Kota Bontang, Kalimantan Timur terbilang kerap dilanda banjir. Puncaknya 2019 lalu.
Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bontang, Ahmad Yani, sejatinya Bontang berbeda dengan daerah lainnya, yang memiliki 3 karakteristik banjir.
“Penyebab banjir di Bontang bukan semata-mata karena hujan saja tapi ada juga lainnya,” ucapnya, Senin (9/8).
Karakteristik pertama pemicu terjadinya banjir di Bontang yaitu disebabkan faktor alami. Seperti intensitas curah hujan tinggi. “Karena kita berada di dataran rendah, hujan terjadi sehari semalam saja itu bisa dipastikan banyak daerah di Bontang yang terendam banjir,” imbuhnya.
Karakteristik berikutnya, yaitu banjir kiriman atau hujan di bagian hulu yang terletak pada wilayah kota lain. Meski tak ada hujan, banjir kerap menggenangi rumah warga secara tiba-tiba.
“Kita patokannya di jembatan Kilometer 5. Apabila air sungai sudah sejajar dengan standar yang telah di tentukan. Nah, kita harus waspada,” tegasnya.
Memiliki wilayah lautan yang lebih luas daripada daratan membuat sebagian wilayah di Bontang kerap mengalami banjir karakteristik yang terakhir yaitu banjir Remaining On Board (ROB) atau banjir yang dipengaruhi oleh meluapnya air laut sehingga menggenangi daratan di sekitarnya dan ikut terendam.
“Bahkan dalam sebulan banjir rob itu bisa terjadi dua kali,” ucap Yani.
Pun demikian, Yani berharap warga Bontang dapat mengenali dengan baik karakteristik banjir yang ada di Kota Taman. Serta, melakukan langkah awal sebuah pencegahan seperti merawat alam dengan tidak membuang sampah sembarangan.
“Menangani banjir itu sederahana asal konsisten melaksanakan serta bahu membahu antara masyarakat dengan pemerintah,” imbau Yani. [ADS]
Pewarta: Lutfi Rahmatunisa’
Discussion about this post