• Redaksi
  • Pedoman Siber
  • Tentang Kami
Kamis, 11 Agustus 2022
pranala.co
No Result
View All Result
  • Kaltim
    • Balikpapan
    • Samarinda
    • Bontang
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Leisure
  • Islampedia
  • Visual
    • Infografis
    • Video
  • Kolom
  • Kaltim
    • Balikpapan
    • Samarinda
    • Bontang
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Leisure
  • Islampedia
  • Visual
    • Infografis
    • Video
  • Kolom
No Result
View All Result
pranala.co
No Result
View All Result
Home Islampedia

Bolehkah Iktikaf di Rumah dan Bagaimana Niatnya?

Editor Suriadi Said
11 Mei 2020 | 01:13
Reading Time: 4 mins read
0
ilustrasi 200425012542 425
Bagikan di FacebookBagikan di Twitter

*Oleh Gus Ubaidillah Amin Moch 

RAMADHAN kali ini bisa disebut sebagai Ramadhan yang ‘berbeda’. Mengingat saat ini umat Islam menghadapi bulan suci Ramadhan di tengah persebaran pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai.

Maka seorang Muslim hendaknya dapat bersikap bijak dalam menghadapi bulan Ramadhan kali ini dengan senantiasa waspada dan hati-hati dalam menjalankan ibadah, jangan sampai maksud ibadah yang suci justru ternodai dengan ambisi pribadi dan sikap gegabah, sehingga berdampak buruk terhadap kesehatan diri sendiri dan orang lain.

Salah satu sikap kehati-hatian dalam menghadapi bulan suci Ramadhan di tengah pandemi covid-19 ini adalah dengan lebih memprioritaskan beribadah di rumah daripada beribadah di masjid. Terlebih di daerah yang sudah berstatus zona merah Covid-19. 

PILIHAN REDAKSI

Surat Alquran untuk Orang yang Sakaratul Maut

Malaikat Benci dan Melaknat Lima Golongan Ini

Pejabat Jujur

Kefasihan dari Diam

Beribadah di masjid secara simbol memang tampak lebih bermakna dan menjanjikan pahalanya, namun akan menjadi mala petaka tatkala berakibat tersebarnya wabah penyakit, dan hal demikian jelas merupakan larangan Agama Islam.

Iktikaf yang biasanya dilakukan di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan guna menggapai malam lailatul qadar, memang hanya dapat dilakukan di masjid dengan berpijak pada pendapat mayoritas ulama.

Namun dalam kondisi saat ini, perlu kiranya kita lebih mengedepankan keselamatan diri sendiri dan masyarakat secara umum dengan cukup iktikaf di tempat yang dikhususkan untuk sholat yang terdapat di rumah kita dengan berpijak pada pendapat Imam Syafii dalam qaul qadimnya dan pendapat Imam Abu Hanifah.

PicsArt 05 11 01.02.09

Melaksanakan ibadah iktikaf di ruangan di dalam rumah yang dikhususkan untuk sholat hukumnya boleh dan sah dilakukan, baik bagi laki-laki ataupun perempuan menurut dua pendapat Imam di atas, dengan mengikut pada nalar “jika sholat sunnah saja yang paling utama dilakukan di rumah, maka iktikaf di rumah semestinya bisa dilakukan”. Hal demikian seperti yang disampaikan oleh Imam Ar-Rafi’i:

ولو اعتكفت المرأة في مسجد بيتها وهو المعتزل المهيأ للصلاة هل يصح فيه قولان (الجديد) وبه قال مالك وأحمد لا لان ذلك الموضع ليس بمسجد في الحقيقة فأشبه سائر المواضع ويدل عليه ان نساء النبي صلى الله عليه وسلم كن يعتكفن في المسجد ولو جاز اعتكافهن في

البيوت لاشبه ان يلازمنها (والقديم) وبه قال ابو حنيفة نعم لانه مكان صلاتها كما ان المسجد مكان صلاة الرجل وعلي هذا ففى جواز الاعتكاف فيه للرجل وجهان وهو اولي بالمنع ووجه الجواز ان نفل الرجل في البيت افضل والاعتكاف ملحق بالنوافل

“Wanita melaksanakan iktikaf di masjid rumahnya, maksudnya adalah ruangan tempat menyendiri (di rumah) yang diperuntukkan untuk sholat, apakah hal tersebut sah? Dalam permasalahan ini terdapat dua pendapat .

 Qaul Jadid, Imam Malik dan Imam Ahmad berpandangan tidak sah, sebab tempat tersebut bukanlah masjid secara hakiki, maka lebih sama dengan tempat-tempat lainnya. Pendapat ini juga didasari dalil bahwa Para Istri Rasulullah melaksanakan iktikaf di masjid, kalau saja boleh beriktikaf di rumah, niscaya mereka tentu mereka menetapkannya.

Qaul Qadim dan Abu Hanifah berpendapat boleh iktikaf di Rumah (ruangan yang dikhususkan sholat), sebab tempat tersebut merupakan tempat sholat bagi wanita, seperti halnya masjid merupakan tempat sholat bagi laki-laki. 

Berdasarkan pandangan ini, maka dalam bolehnya iktikaf di rumah bagi laki-laki juga terdapat dua pendapat, meskipun lebih utama bagi laki-laki untuk tidak iktikaf di tempat tersebut. Dalil bolehnya iktikaf di rumah bagi laki-laki adalah pemahaman bahwa sholat sunnah bagi laki-laki yang paling utama adalah dilaksanakan di rumah, maka Ibadah Iktikaf mestinya sama dengan ibadah sholat sunnah” (Syekh Abdul Karim bin Muhammad ar-Rafi’i, al-‘Aziz Syarh al-Wajiz, Juz 6, Hal. 503)

Iktikaf di Rumah dipandang sebagai cara ibadah yang paling ideal dan maslahat dalam menghadapi pandemi Covid-19 di tengah bulan Ramadhan ini. Sedangkan niat iktikaf di rumah dapat dengan melafalkan kalimat berikut dalam hati:

نَوَيْتُ الإعْتِكَافَ فِى هَذَا الْمَكَانِ تَقْلِيْدًا لِلْإِمَامِ أَبِىْ حَنِيْفَةْ لله تَعَالَى

“Nawaitu al-Iktikafa fi Hadza al-Makani Taqlidan lil Imam Abi Hanifah lillahi ta’ala”

Selain itu momen Ramadhan kali ini dapat menjadi tabungan pahala yang melimpah bagi kita umat muslim meski hanya dengan berdiam diri di rumah. Seperti telah umum diketahui bahwa tidurnya orang yang sedang berpuasa bernilai ibadah. Seperti dijelaskan dalam hadits:

نَوْمُ الصَّائِمِ عِبَادَةٌ وَصُمْتُهُ تَسْبِيْحٌ وَعَمَلُهُ مُضَاعَفٌ وَدُعَاؤُهُ مُسْتَجَابٌ وَذَنْبُهُ مَغْفُوْرٌ

“Tidurnya orang puasa adalah ibadah, diamnya adalah tasbih, amal ibadahnya dilipat gandakan, doanya dikabulkan dan dosanya diampuni” (HR Baihaqi)

Hadits ini sejatinya bukan bermaksud menyarankan seorang Muslim untuk senantiasa memperbanyak tidur di rumah, namun yang dimaksud adalah menunjukkan keagungan bulan Ramadhan, hingga orang tidur pun mendapatkan pahala.

Saking besarnya keutamaan Ramadhan ini, orang yang tidur seharian penuh tetap mendapatkan pahala atas puasanya, seperti yang dijelaskan oleh syekh Ali Syibromalisi dalam mengomentari penjelasan gurunya, Imam ar-Ramli:

و لا يضر النوم المستغرق للنهار على الصحيح لبقاء أهلية الخطاب معه إذ النائم يتنبه إذا نبه،ولهذا يجب قضاء الصلاة الفائتة بالنوم دون الفائتة بالإغماء

لبقاء أهلية الخطاب معه أي ويثاب على صيامه للعلة المذكورة

Menurut pendapat yang shahih, tidur yang mengabiskan waktu sehari penuh itu tidak masalah secara syara’ karena ia tetap dinilai pihak yang kena khithab syara’. Lagi pula orang tidur itu akan terjaga bila dibangunkan. Karenanya, ia wajib mengqadha’ sembahyang yang luput sebab tidur, bukan luput sebab pingsan.  

“Redaksi “tetap dinilai pihak yang kena khithab syara’, maksudnya yang bersangkutan tetap diberikan pahala karena puasanya, berdasarkan illat hukum yang sudah tersebut itu” (Syamsuddin ar-Ramli, Nihayah al-Muhtaj, Juz 9, Hal. 394). Wallahu a’lam bisshawab. (*Staf Khusus Menteri Agama R

Tags: Dunia IslamKhazanahOpiniRamadan
ShareTweetSend

BACA JUGA

Puasa Asyura Dapat Hapus Dosa Setahun Lalu, Ini Niat dan Keutamaannya
Islampedia

Puasa Asyura Dapat Hapus Dosa Setahun Lalu, Ini Niat dan Keutamaannya

5 Agustus 2022 | 19:49
Cara Mengamalkan Bacaan Surat Yusuf Ayat 4 untuk Jodoh
Islampedia

Cara Mengamalkan Bacaan Surat Yusuf Ayat 4 untuk Jodoh

4 Agustus 2022 | 05:34
Deretan Ucapan Selamat Tahun Baru Islam 2022/1444 H, Berisi Doa dan Harapan untuk Muhasabah Diri
Islampedia

Deretan Ucapan Selamat Tahun Baru Islam 2022/1444 H, Berisi Doa dan Harapan untuk Muhasabah Diri

30 Juli 2022 | 02:19
Merekam Jejak Sejarah Muharram jadi Bulan Pertama Hijriyah
Islampedia

Merekam Jejak Sejarah Muharram jadi Bulan Pertama Hijriyah

29 Juli 2022 | 16:09
Niat Puasa Muharram dan Tata Caranya
Islampedia

Niat Puasa Muharram dan Tata Caranya

29 Juli 2022 | 00:44
Manfaat Baca Al-Fatihah untuk Diri Sendiri dan Cara Mengamalkannya
Islampedia

Manfaat Baca Surat Al-Fatihah untuk Diri Sendiri dan Cara Mengamalkannya

25 Juli 2022 | 18:17
Next Post
LOK TUAN

Aturan Mudiknya Kok Mencla-Mencle Sih Pak..

ormas pelaku pengerusakan

Anggota Ormas Rusuh di Kantor PT Putra Tanjung jadi Tersangka, 7 Orang Pakai Narkoba

Discussion about this post

TRENDING

  • Dua Kurir Sabu Senilai Rp 4 Miliar Dibekuk di Jalan Poros Berau-Kutim, Bandarnya Diburu Berstatus DPO

    Dua Kurir Sabu Senilai Rp 4,8 Miliar Dibekuk di Jalan Poros Berau-Kutim, Bandarnya Diburu Berstatus DPO

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mantan Pegawai Dealer di Balikpapan Tipu Konsumen hingga Rp80 Juta

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • DPRD Bontang: Silahkan Pemkot dan Warga Tempuh Jalur Hukum

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sejoli di Balikpapan Mesum di Kafe, Terekam CCTV, Perempuannya Berseragam SMK

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gerai Matahari bakal Buka di Bontang November 2022

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jarang Ada yang Tahu, Ini Bedanya Marka Jalan Berwarna Putih dan Kuning

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pelajar di Bontang Ini Mencuri demi Beli Sabu-Sabu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Beasiswa Kaltim Tuntas 2022 Tahap Pertama Diumumkan, Berikut Daftar Rincian Batas Skoring Tiap Kategori

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mulai Besok, Distribusi Air Bersih di 3 Kelurahan Bontang bakal Mati Total

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Berikut 15 Daftar Sekolah Kedinasan Bisa jadi Pilihan usai Lulus SMA, Otomatis jadi PNS

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
pranala.co

Jalan Seruling 4 RT 21 Nomor 74E
Kelurahan Bontang Baru, Kota Bontang
Kalimantan Timur, Indonesia

Telepon : 0817-4720-000
Redaksi : redaksi[at]pranala.co
Iklan : sales[at]pranala.co

  • NASIONAL
  • KALTIM
  • BALIKPAPAN
  • SAMARINDA
  • BONTANG
  • INTERNASIONAL
  • EKONOMI
  • OLAHRAGA
  • LEISURE
  • ISLAMPEDIA
  • INFOGRAFIS
  • VIDEO
  • KOLOM

Copyright © 2022 pranala.co. All right reserved.

  • Redaksi
  • Pedoman Siber
  • Tentang Kami
No Result
View All Result
  • Kaltim
    • Balikpapan
    • Samarinda
    • Bontang
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Leisure
  • Islampedia
  • Visual
    • Infografis
    • Video
  • Kolom

© 2022 pranala.co.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In