SAMARINDA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Samarinda memprakirakan hujan dengan intensitas ringan hingga lebat masih akan mengguyur Kalimantan Timur (Kaltim) pada bulan Maret. Kondisi ini memberikan sisi positif bagi masyarakat yang menjalankan ibadah puasa karena dapat mengurangi rasa haus.
“Wilayah Kaltim masih berada dalam periode musim hujan dengan intensitas yang bervariasi. Meski bermanfaat bagi mereka yang berpuasa, masyarakat tetap perlu waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor,” ujar Kepala Stasiun Meteorologi Kelas III APT Pranoto BMKG Samarinda, Riza Arian Noor, Senin (24/2/2025).
Fenomena La Nina disebut sebagai pemicu utama meningkatnya curah hujan. Suhu muka laut yang mendingin di Samudera Pasifik bagian tengah memengaruhi pertumbuhan awan dan memperbesar peluang hujan di wilayah Kaltim.
Riza menjelaskan, dalam sepekan ke depan, hujan diprakirakan terjadi dengan intensitas beragam, dari ringan hingga lebat. Sementara untuk dua hari ke depan, 25-26 Februari, sejumlah kawasan berpotensi diguyur hujan lebat yang disertai kilat/petir dan angin kencang.
Pada 25 Februari, hujan lebat diprediksi terjadi di Kutai Barat, meliputi Kecamatan Linggang Bigung dan Nyuatan, serta Mahakam Ulu di Kecamatan Long Apari dan Long Pahangai.
Sementara pada 26 Februari, hujan serupa diperkirakan mengguyur Berau (Kecamatan Biatan, Gunung Tabur, Sambaliung, Tabalar, Talisayan, Tanjung Redeb, dan Teluk Bayur), Kutai Kartanegara (Kota Bangun Darat dan Muara Jawa), Mahakam Ulu (Long Apari dan Long Pahangai), serta Paser (Batu Engau, Paser Belengkong, dan Tanah Grogot).
“Masyarakat yang tinggal di lereng perbukitan dan daerah rawan banjir kami imbau untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama terhadap kemungkinan tanah longsor dan genangan air,” pungkas Riza. (*)
Dapatkan berita terbaru PRANALA.co di Google News dan bergabung di grup Whatsapp kami










Comments 1