PRANALA.CO – Pasangan calon (Paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bontang nomor urut satu, Basri Rase dan Chusnul Dhihin, terus menggalang dukungan jelang Pilkada 2024. Pada Rabu (2/10/2024), keduanya menggelar kampanye dan diskusi santai di Sekretariat Ikatan Pemuda Loktuan Bersatu (IPLB), membahas isu-isu penting terkait perkembangan Bontang serta masa depan pemuda di daerah tersebut.
Dalam pemaparannya, Basri Rase menjelaskan bahwa keputusannya untuk maju kembali di Pilkada Bontang didorong oleh keinginannya untuk lebih menyejahterakan masyarakat. Ia menyoroti pentingnya pemberdayaan tenaga kerja lokal, dengan fokus agar warga Bontang lebih berperan dalam pembangunan kota, khususnya di sektor industri.
Menurut Basri, salah satu tantangan yang dihadapi adalah banyaknya kontraktor dan pekerja dari luar daerah yang mengambil peran penting di Bontang.
“Ke depan, wilayah Bontang akan mengalami pemekaran dan anggaran daerah akan semakin besar. Ini harus dikelola dengan baik agar benar-benar membawa kesejahteraan bagi masyarakat lokal,” ungkap Basri.
Ia juga menekankan komitmen pihaknya untuk menjaga agar para investor tidak meninggalkan Bontang. Salah satu program unggulannya adalah kebijakan yang ramah investasi, di mana pertumbuhan ekonomi akan diimbangi dengan peningkatan kesejahteraan warga.
Basri menegaskan bahwa peran tenaga kerja lokal akan terus didorong, dengan memberikan pelatihan dan peningkatan kompetensi agar anak-anak Bontang bisa bersaing dan tidak hanya menjadi penonton di tanah mereka sendiri.
Chusnul Dhihin, yang berlatar belakang sebagai pengusaha sukses, menambahkan bahwa ia ingin menularkan jiwa kewirausahaannya kepada warga Bontang, terutama para pemuda. Ia berharap, dengan mendorong semangat berwirausaha, warga Bontang tidak hanya mencari pekerjaan, tetapi juga menciptakan lapangan kerja untuk orang lain.
“Dengan membuka usaha, kita tidak hanya membangun kemandirian ekonomi, tetapi juga memberi peluang kerja bagi banyak orang,” jelas Chusnul.
Hal ini diharapkannya dapat menjadi solusi bagi tantangan ketenagakerjaan di Bontang yang semakin kompleks, terutama dengan semakin dekatnya pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan.
Ketua IPLB, Abdul Iman Hakim, yang akrab disapa Aco Pion, menyatakan bahwa pihaknya sangat terbuka untuk berdiskusi dengan seluruh paslon Pilkada. Menurutnya, pemuda saat ini sangat kritis, terutama dalam isu-isu yang berkaitan dengan ketenagakerjaan dan dampak industri di sekitar mereka.
“Kami berharap para paslon mendengarkan pandangan kami, terutama terkait masalah ketenagakerjaan dan dampak dari industri di bufferzone. Bontang akan menjadi penyangga Ibu Kota Nusantara, dan kami ingin pemuda lokal bisa mengambil peran besar dalam pembangunan ini,” jelasnya.
Aco Pion juga berharap bahwa diskusi seperti ini dapat terus berlanjut dengan paslon lain, agar pemuda dari seluruh kelurahan di Bontang juga bisa berpartisipasi dalam merancang masa depan kota mereka.
Diskusi ini menjadi penting mengingat peran strategis Bontang sebagai penyangga IKN. Basri Rase dan Chusnul Dhihin menanggapi antusiasme pemuda Bontang dengan program-program yang berfokus pada pemberdayaan tenaga kerja lokal, peningkatan kompetensi, dan dukungan terhadap wirausaha. Komitmen ini diharapkan dapat menjawab tantangan yang dihadapi Bontang dalam beberapa tahun ke depan, di tengah transformasi besar yang akan terjadi di wilayah Kalimantan Timur. (*)
*) Ikuti berita terbaru PRANALA.co di Google News ketuk link ini dan jangan lupa difollow
Discussion about this post