pranala.co, TENGGARONG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur merencanakan pembelajaran tatap muka mulai Juli 2021. Asal, seluruh tenaga pengajar menerima vaksin Covid-19.
“Target jangka panjangnya Juli. Kalau bisa dalam waktu dekat ini sudah selesai, jika kasus Covid ini sudah melandai, maka pembelajaran tatap muka bisa kita buka,” tegas Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kukar, Ikhsanuddin Noor.
Usai para pengajar menerima vaksin, pihaknya pun akan berkoordinasi dengan Satgas Penanganan Covid-19 Kukar. Salah satunya terkait proses pembelajaran secara tatap muka di Kukar.
Ikhsanuddin mengaku sudah mempersiapkan pedoman yang harus diterapkan setiap sekolah, jika pelaksanaan pembelajaran secara tatap muka sudah dibuka.
Meski begitu, saat ini proses pembelajaran tatap muka hanya bisa dilakukan daerah tertentu. Misalnya, Desa Melintang dan Desa Enggelam, Kecamatan Muara Wis. Ini disebabkan dua daerah itu tak bisa mengakses jaringan internet untuk pembelajaran secara daring.
“Tetap juga kegiatan belajar mengajarnya harus tetap menerapkan protokol kesehatan,” tambahnya.
Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ( Mendikbud) Nadiem Makarim bilang, vaksinasi Covid-19 untuk tenaga pendidik ditargetkan selesai Juni 2021. Ia mengatakan, jika vaksinasi dapat diselesaikan, maka belajar tatap muka di sekolah bisa dimulai pada Juli 2021.
“Mungkin tidak 100 persen (belajar tatap muka di sekolah), tapi paling tidak bisa saja dua kali seminggu atau tiga kali, atau dalam sistem rotasi, karena protokol kesehatan tetap dijaga,” kata Nadiem.
Nadiem mengatakan, vaksinasi Covid-19 ini diprioritaskan untuk tenaga pendidik mulai dari Sekolah Dasar (SD), PAUD, Sekolah Luar Biasa (SLB), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan perguruan tinggi.
Menurut dia, hal tersebut dilakukan dikarenakan semakin muda jenjang pendidikan maka proses pembelajaran jarak jauh (PJJ) semakin sulit dilakukan.
Lebih lanjut, Nadiem mengatakan, sasaran vaksinasi Covid-19 bagi tenaga pendidik ini mencapai 5,5 juta orang termasuk tenaga pendidik di bawah naungan Kementerian Agama dan swasta.
“Itu angkanya sekitar segitu. Kami akan upayakan sebaik mungkin untuk memastikan semua itu terjadi akhir Juni,” pungkasnya.
[TI|ID]
Discussion about this post