Pranala.co, BALIKPAPAN – Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan bakal membuka rekrutmen besar-besaran guru dan tenaga kependidikan (tendik) pada tahun 2026. Jumlahnya diperkirakan mencapai 500 hingga 600 orang.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Balikpapan, Irfan Taufik, mengatakan kebutuhan tambahan tenaga pendidik ini mendesak. Pasalnya, banyak guru akan memasuki masa pensiun pada akhir 2025.
“Kalau tidak segera diantisipasi, bisa terjadi kekurangan guru, terutama di tingkat dasar,” ujarnya, Senin (8/9/2025).
Irfan menjelaskan, proses seleksi akan menggunakan Computer Assisted Test (CAT) untuk menjamin transparansi dan akuntabilitas.
Guru yang melamar wajib memiliki ijazah minimal S1 dengan jurusan sesuai bidang yang diajarkan. “Kalau dibutuhkan guru Bahasa Indonesia, maka harus lulusan S1 Bahasa Indonesia. Itu syarat utama,” tegasnya.
Rekrutmen mencakup semua sekolah di bawah kewenangan Pemkot Balikpapan, dari SD hingga SMP. Sementara SMA/SMK tetap menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.
Selain guru, tenaga kependidikan juga akan diperkuat. Mereka akan menangani urusan administrasi, kebersihan, hingga keamanan sekolah. Dengan begitu, guru bisa lebih fokus pada proses belajar-mengajar.
“Dengan pembagian tugas yang jelas, sistem kerja di sekolah diharapkan menjadi lebih efektif,” kata Irfan.
Rencana pendaftaran dibuka pada November hingga Desember 2026. Setelah lolos seleksi, guru dan tendik baru mulai bertugas pada Januari 2027.
Pemkot Balikpapan akan menerapkan skema kontrak kerja individu, mirip dengan pola yang lebih dulu dipakai di Jakarta. Menurut Irfan, skema ini terbukti efektif untuk memastikan profesionalisme tenaga kerja.
Program ini diperkirakan menelan anggaran sekira Rp20–30 miliar. Jumlah tenaga yang akan direkrut masih menunggu finalisasi pada akhir November 2025.
“Target awalnya 500–600 orang. Jumlah pastinya akan ditentukan setelah penyesuaian dengan kemampuan keuangan daerah,” jelas Irfan.
Pemkot menegaskan langkah ini sebagai komitmen untuk memperkuat mutu pendidikan sekaligus pemerataan guru di seluruh wilayah. Dengan tambahan tenaga baru, sekolah di Balikpapan diharapkan tidak lagi mengalami kekurangan guru pada mata pelajaran inti.
“Harapannya, anak-anak Balikpapan bisa mendapatkan layanan pendidikan yang maksimal. Baik dari sisi guru, maupun dari dukungan sistem sekolah,” harap Irfan. (DIAS)








