Pranala.co, BALIKPAPAN — Pemerintah Kota Balikpapan terus memperkuat upaya penanganan banjir dan air bersih melalui kolaborasi lintas lembaga dan optimalisasi berbagai sumber pendanaan.
Fokus utama diarahkan pada proyek strategis Daerah Aliran Sungai (DAS) Ampal dan pengerukan Embung Aji Raden.
Wakil Wali Kota Balikpapan, Bagus Susetyo, mengungkapkan bahwa Pemkot telah menjajaki kerja sama dengan Komisi V DPR RI untuk mendorong alokasi pendanaan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
“Kemarin kita sudah menjajaki kerja sama dengan Komisi V DPR RI. Untuk APBN, kita juga telah membebaskan lahan, termasuk untuk proyek DAS Ampal dengan nilai sekira Rp120 miliar,” kata Bagus, Kamis (31/7).
Menurutnya, untuk Embung Aji Raden, percepatan pengerukan akan dilakukan setelah proses penetapan lokasi (penlok) selesai.
Mulai dari tahapan teknis, seperti survei lahan, pembebasan, dan detail desain engineering (DED) juga telah dipersiapkan bersama Balai Wilayah Sungai (BWS) IV Kalimantan. Karena pengerukan ini untuk mengatasi air baku di Balikpapan.
“Fokus kita adalah pada DAS Ampal dan Bendungan Aji Raden. Prosesnya sudah kita jalankan dan didukung penuh oleh BWS,” ujarnya.
Selain proyek besar, kata Bagus, Pemkot juga menaruh perhatian pada optimalisasi bendung pengendali banjir (bendali) yang sudah ada.
Saat ini terdapat sekira 8 hingga 11 bendali yang belum dimanfaatkan secara maksimal.
“Kita juga sudah berkoordinasi dengan Dinas PU Provinsi untuk pemeliharaan bendali di DAS Ampal. Ini menjadi konsen sekali,” tegas Bagus.
Menurutnya, upaya penanganan banjir kini tidak lagi hanya bergantung pada APBD Kota.
Pemkot mendorong skema pembiayaan kolaboratif yang melibatkan pendapatan asli daerah (PAD), bantuan keuangan provinsi, dan dukungan dari APBN.
“Kita berbagi tugas agar penganggaran bisa lebih efektif,” tutupnya. (SR)








