pranala.co– Tak hanya di film, tetapi bajak laut benar-benar ada dan menjadi ancaman. Aksi bajak laut meresahkan para nelayan di Kepulauan Karimata, Kabupaten Kayong Utara, Provinsi Kalimantan Barat.
Petugas Kecamatan Kepulauan Karimata, Yerry Syulasman, mengungkapkan sudah ada kejadian perampokan oleh para bajak laut. Laporan para nelayan itu juga sudah diteruskan ke pihak Polres Kayong Utara.
“Pembajak itu merampas barang-barang nelayan, seperti solar, beras, dan ikan hasil tangkapan nelayan, dengan total kerugian kurang lebih Rp16 juta. Kami sudah melaporkan hal tersebut ke Bupati dan aparat hukum di Polres Kayong Utara,” kata Yerry dilansir ANTARA, Senin (7/6/2021).
Keberadaan bajak laut di perairan Kepulauan Karimata ini dilaporkan sejak bulan Ramadan. Meski sudah dilaporkan ke pihak berwajib, namun belum ada pelaku yang berhasil ditangkap.
“Nelayan kami di Kepulauan Karimata merasa sangat takut dengan aksi perompak itu yang sewaktu-waktu bisa meneror mereka ketika sedang mencari ikan di lautan lepas,” ujarnya.
Yerry mengatakan pihak kecamatan setidaknya sudah menerima laporan dari tiga kapal yang menjadi korban bajak laut. Menurut keterangan para nelayan, ia mengatakan, para perompak mengancam menggunakan senjata api.
“Ada tiga pemilik kapal nelayan yang sudah melapor ke kami yaitu KM Batara 2, KM PO Saedon, dan KM Anugrah. Ketiganya ini terjadi di pertengahan Ramadhan kemarin hingga sekarang,” ujar dia.
Kepulauan Karimata merupakan salah satu sentra perikanan di Kabupaten Kayong Utara dan berbatasan dengan Provinsi Bangka Belitung.
Masih berdasarkan keterangan nelayan, ia mengungkapkan para bajak laut beraksi menggunakan kapal bermesin empat silinder. Bajak laut tersebut beranggotakan sekitar tujuh orang.
“Dari keterangan korban, pelaku perompak itu diperkirakan berjumlah kurang lebih tujuh orang, dan menurut mereka menggunakan kapal dengan mesin empat silinder,” kata Yerry. (*)
Discussion about this post