SAMARINDA – Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kaltim, Puji Setyowati mengaku miris melihat fenomona maraknya judi online di Indonesia.
Legislator perempuan ini berharap para pengguna judi online sadar akan dampak bahaya yang ditimbulkan dari kecanduan judi online tersebut.
“Banyak kasus akibat kecanduan judi online sangat mempengaruhi mental dan psikis seseorang,” ungkapnya.
Dia berujar tidak ada pecandu judi online yang benar-benar mendapatkan hasil yang menjanjikan. Faktanya justru membuat mereka banyak kehilangan uang sehingga membuat pecandu judi online stres.
“Dampak depresi dan stres kalau sering kalah main sudah pasti, belum kalau modal habis harus cari banyak cara agar dapat modal,” jelas Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kaltim, Puji Setyowati.
Oleh sebab itu, Puji meminta pendidikan dan tokoh agama beserta orangtua untuk saling bersinergi dalam memberikan pemahaman dan pengawasan secara terus menerus agar tidak menjadi korban judi online.
Sebagaimana diketahui, dalam kurun tahun terakhir, judi online menjadi persoalan serius karena terjadi hampir di setiap wilayah di Indonesia.
Akses judi online yang mudah didapat dalam bentuk permainan membuat peminatnya semakin banyak.
Mengutip berbagai sumber, Indonesia tercatat sebagai negara peringkat pertama pengguna judi online dengan dua ratus ribu lebih pengguna pada tahun 2022 lalu.
Menurut data PPATK sepanjang 2017 – 2022, total perputaran uangnya mencapai Rp190 triliun.
Kendati pemerintah telah banyak memblokir situs jejaring judi online, akan tetapi masih banyak pula yang baru dan masih berjalan. (ADS/DPRD KALTIM)
Discussion about this post