SAMARINDA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan awal bulan Ramadan yang bertepatan dengan Maret 2025 akan diwarnai dengan curah hujan menengah hingga tinggi di sebagian besar wilayah Kalimantan Timur (Kaltim).
Kepala Stasiun Meteorologi Kelas III APT Pranoto BMKG Samarinda, Riza Arian Noor, mengungkapkan bahwa peluang hujan kategori menengah (50-150 mm) di Kaltim mencapai 90 persen. Bahkan, beberapa daerah seperti perbatasan Kabupaten Kutai Barat dan Mahakam Ulu berpotensi mengalami curah hujan tinggi dengan intensitas 150-300 mm.
“Dampak negatif musim hujan berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor. Masyarakat diimbau untuk selalu waspada,” ujar Riza di Samarinda, Senin (3/3/2025).
Berdasarkan prakiraan deterministik BMKG, wilayah perbatasan Kutai Barat dan Mahakam Ulu, serta sebagian Kabupaten Berau, akan mengalami curah hujan tinggi antara 150-200 mm. Sementara daerah pesisir bagian utara dan tenggara Kaltim diprakirakan memiliki sifat hujan kategori atas normal dengan persentase antara 116-200 persen.
Sementara itu, pemantauan hari tanpa hujan Dasarian III Februari 2025 menunjukkan bahwa Kaltim umumnya mengalami hari tanpa hujan dengan durasi antara 1-10 hari. Namun, di Kecamatan Muara Jawa, Kabupaten Kutai Kartanegara, tercatat hari tanpa hujan terpanjang dengan durasi enam hari.
Menghadapi kondisi cuaca yang diprediksi cukup ekstrem, BMKG mengimbau masyarakat untuk selalu memantau perkembangan informasi cuaca dan waspada terhadap potensi bencana.
“Curah hujan tinggi dapat meningkatkan risiko banjir di daerah dataran rendah dan longsor di kawasan perbukitan. Oleh karena itu, kami mengajak masyarakat untuk lebih berhati-hati, terutama saat bepergian atau beraktivitas di luar rumah,” pungkas Riza. (*)
Dapatkan berita terbaru PRANALA.co di Google News dan bergabung di grup Whatsapp kami
Discussion about this post