PRANALA.CO, Bontang – Pemerintah Kota Bontang, Kalimantan Timur (Kaltim) bergerak cepat merespons banjir yang kembali merendam sejumlah wilayah akibat hujan deras sejak Jumat malam (4/4/2025).
Selain melakukan pemantauan langsung ke lokasi terdampak, Pemkot merumuskan dua langkah strategis untuk meredam potensi banjir di masa mendatang: pembangunan lima pintu air dan perbaikan turap yang jebol.
Wakil Wali Kota Bontang, Agus Haris, yang turun langsung ke lokasi banjir di Kelurahan Guntung dan Perumahan Bontang Permai, menyatakan bahwa banjir kali ini diperparah kiriman air dari wilayah hulu, khususnya dari Kutai Timur (Kutim).
Untuk itu, Pemkot akan mengusulkan pembangunan lima pintu air di titik-titik strategis parit besar yang menjadi jalur utama air masuk ke Bontang. Dengan pemasangan pintu air, aliran air dapat dikendalikan agar tidak meluber ke kawasan pemukiman.
“Kita nanti minta adalah pengendalian dari hulu, dimulai dari Desa Teluk Pandan, Kutai Timur. Kalau air bisa dikendalikan dari sana, banjir tidak akan seberat sekarang,” ujar Agus Haris, Minggu (6/4/2025).
Selain pintu air, Pemkot Bontang juga akan memperbaiki turap yang jebol di kawasan Bontang Permai. Menurut warga setempat, turap sepanjang sekitar 30 meter itu sudah lama tidak mendapat perawatan, sehingga tak mampu menahan tekanan arus air.
Agus memastikan, kedua proyek ini menjadi fokus utama dalam anggaran perubahan. “Kita siapkan sekira Rp 2 miliar untuk pembangunan pintu air. Rapat koordinasi akan digelar awal pekan depan untuk menindaklanjuti seluruh rencana ini,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia juga menyoroti penggunaan Dana Bantuan Keuangan (Bankeu) dari Pemerintah Provinsi yang dinilai masih belum menyentuh akar persoalan. Ia berharap pendekatan kebijakan ke depan bisa menyasar wilayah hulu, bukan hanya di hilir.
“Kalau kita hanya menangani hilir, banjir tetap akan datang. Kita ingin koordinasi langsung dengan Pemprov dan Pemkab Kutai Timur agar bisa membuat solusi bersama,” tegasnya.
Agus berharap upaya ini bisa menurunkan ketinggian banjir secara signifikan. “Kalau sekarang air bisa sampai 90 sentimeter, nanti dengan pengendalian yang tepat bisa tinggal 10 sentimeter,” ujarnya optimistis. (*)
Dapatkan berita terbaru PRANALA.co di Google News dan bergabung di grup Whatsapp kami
Discussion about this post